Seoul, MISTAR.ID
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengutuk serangan terhadap pemimpin partai oposisi Lee Jae-myung. Yoon memerintahkan agar perawatan terbaik diberikan.
“Jenis kekerasan seperti ini tidak boleh pernah ditoleransi dalam keadaan apa pun,” kata kantor Yoon, seperti dikutip Reuters.
Lee Jae-myung sebelumnya kalah tipis dari Yoon yang konservatif, mantan jaksa agung Korsel, saat pemilihan presiden 2022. Sejak Agustus 2022, Lee telah memimpin partai oposisi utama.
Baca Juga:Â Pemimpin Partai Oposisi Korsel Ditikam di Leher Saat Berkunjung ke Busan
Mantan gubernur Provinsi Gyeonggi itu saat ini sedang menjalani sidang atas tuduhan suap terkait proyek pengembangan ketika ia menjabat sebagai walikota Seongnam. Dia membantah melakukan kesalahan.
Pemilihan parlemen selanjutnya di Korea Selatan dijadwalkan pada bulan April.
Korea Selatan memiliki sejarah kekerasan politik meskipun memiliki pembatasan ketat terhadap kepemilikan senjata api.
Selalu ada polisi pada acara-acara besar, tetapi pemimpin politik biasanya tidak mendapatkan perlindungan keamanan yang ketat.
Pendahulu Lee, Song Young-gil, diserang pada tahun 2022 di sebuah acara umum oleh seorang penyerang yang mengayunkan benda tumpul ke arah kepalanya, menyebabkan luka robek.
Baca Juga:Â Korban Gempa Ishikawa Jepang Bertambah Jadi 48 Orang
Kemudian pemimpin partai oposisi konservatif, Park Geun-hye, yang kemudian menjabat sebagai presiden, ditikam pada sebuah acara pada tahun 2006 dan mengalami luka di wajahnya yang memerlukan operasi.
Ayahnya, Park Chung-hee, yang menjadi presiden selama 16 tahun setelah berkuasa dalam kudeta militer, ditembak dan tewas oleh kepala mata-mata pada tahun 1979 dalam sebuah makan malam pribadi yang mabuk.
Pada tahun 2015, duta besar AS untuk Korea Selatan saat itu, Mark Lippert, diserang oleh seorang penyerang saat menghadiri acara umum, menderita luka robek besar di wajahnya. (Mtr/hm22)
