Pembuangan air radioaktif PLTN Fukushima pertama pada akhir Agustus lalu membuat China menghentikan semua produk makanan laut Jepang, Hong Kong dan Makau.
Selain itu, Tepco juga kebanjiran panggilan pelecehan bisnis yang diyakini berasal dari China.
“Perusahaan ini menerima lebih dari 6.000 panggilan dari luar negeri antara 24 dan 27 Agustus,” kata Junichi Matsumoto, pejabat yang mengawasi pelepasan tersebut, dalam konferensi pers Rabu (4/10/23).
Namun, Tepco tidak melacak jumlah panggilan tersebut secara tepat.
Baca Juga:Â Operator PLTN Fukushima: Tahap Pertama Pembuangan Air Limbah Telah Selesai
Jepang mengatakan bahwa air tersebut diolah untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif kecuali tritium, isotop hidrogen yang harus diencerkan karena sulit difilter.
Tingkat tritium di perairan sekitarnya sejak pelepasan awal telah memenuhi standar yang telah ditentukan, menurut tes dari Tepco.
“Pelepasan air pertama berjalan sesuai rencana,” kata Matsumoto, sambil menambahkan bahwa tidak ada masalah besar yang telah diidentifikasi.
Meskipun demikian, sekelompok orang melakukan demonstrasi di luar konsulat Jepang di Hong Kong untuk menuntut penghentian segera dari rencana pelepasan ini.
“Mungkin Jepang dapat mengeksplorasi berbagai pendekatan alternatif untuk berinteraksi dengan komunitas internasional dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini bersama kami,” kata salah satu demonstran, Pang Yap-ming (31). (Mtr/hm22)
