PLTN Chernobyl Hilang Kontak Setelah Direbut Rusia


pltn chernobyl hilang kontak setelah direbut rusia
Moskow, MISTAR.ID
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Selasa (8/3/22), setelah PLTN di Ukraina itu direbut Rusia.
“Ada indikasi transmisi data jarak jauh dari sistem pemantauan keamanan yang terpasang di PLTN Chernobyl telah hilang,” ujar Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, dalam pernyataan, yang dikutip AFP.
Pernyataan itu berlanjut, “Badan ini tengah mengecek status sistem pemantauan keamanan di lokasi lain di Ukraina dan akan memberikan informasi lanjutan secepatnya.”
Baca Juga: Presiden Zelensky Minta Bangsa Ukraina Tak Mundur
IAEA menggunakan istilah “keamanan” untuk menggambarkan kebijakan teknis dalam pengaturan material dan aktivitas nuklir di PLTN.
Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir, dengan cara mendeteksi dini penyalahgunaan material tersebut.
Selain itu, badan tersebut juga mengungkapkan kekhawatiran mereka atas nasib para staf di sana setelah Rusia berhasil menguasai fasilitas nuklir itu. Menurut IAEA, kondisi para staf semakin buruk.
Baca Juga: PLTN Terbesar Eropa di Ukraina Terbakar Digempur Rusia
Lebih dari 100 staf teknis dan penjaga terjebak di sana. Mereka juga bekerja selama 13 hari berturut-turut sejak Rusia mengambil alih fasilitas ini.
Melihat kondisi ini, IAEA mendesak Rusia agar mengizinkan pekerja istirahat. IAEA menegaskan, istirahat dan jadwal teratur sangat krusial demi menjaga keamanan kawasan tersebut.
“Saya sangat mengkhawatirkan kesulitan dan stres yang dialami staf di PLTN Chernobyl, pun juga risiko (peristiwa) ini terhadap keamanan nuklir,” kata Grossi.
“Saya mendesak pasukan yang mengontrol kawasan itu untuk segera memfasilitasi rotasi aman personel di sana.”
Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Kuasai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia
Grossi juga menawarkan agar IAEA bisa berkunjung ke Chernobyl demi mengamankan fasilitas nuklir ini dari segala pihak, mengingat transmisi data kini terputus dan regulator Ukraina hanya bisa mengontak PLTN lewat surel.
Rusia mengambil alih PLTN Chernobyl di hari pertama invasi pada 24 Februari lalu. PLTN ini berada di zona eksklusif nuklir dan sempat menjadi penampungan sampah radioaktif.
Selain Chernobyl, Rusia berhasil menguasai PLTN terbesar di Eropa, Zaporizhzhia, yang juga terletak di Ukraina. PLTN ini memiliki enam reaktor nuklir yang lebih modern ketimbang Chernobyl.
IAEA menyatakan, dua reaktor di PLTN Zaporizhzhia masih bekerja. Selain itu, staf PLTN bekerja dengan sistem rotasi dan level radiasi di sana masih stabil.(CNNIndonesia/hm02)
PREVIOUS ARTICLE
103 WNI Terdampak Banjir di Australia