32.2 C
New York
Tuesday, July 9, 2024

Peter Navarro Mantan Penasihat Trump Dihukum Karena Menghina Kongres

Ketika dihubungi komite, Navarro mengatakan Trump telah menginstruksikan dia untuk mengutip hak istimewa eksekutif. Ini adalah prinsip hukum yang memungkinkan komunikasi tertentu di Gedung Putih dirahasiakan.

Namun pekan lalu, Hakim Amit Mehta, yang merupakan orang yang ditunjuk Presiden Obama, memutuskan bahwa tidak ada bukti bahwa Trump atau hak istimewa eksekutifnya dapat mengizinkan Navarro mengabaikan panggilan komite tersebut.

Selain hukuman maksimal satu tahun penjara untuk setiap dakwaan, Navarro juga dikenakan denda sebesar $100.000. Hukumannya dijadwalkan pada bulan Januari.

Bryan Lanza, mantan penasihat kampanye Trump, mengatakan kepada BBC bahwa tuntutan tersebut tampaknya bermotif politik.

“Bukan hal yang aneh bagi Kongres untuk menghina mantan atau anggota pemerintahan kepresidenan. Tidak lazim bagi departemen kehakiman untuk melanjutkan penuntutan seperti ini,” katanya.

Baca Juga: Muhammadiyah Minta Politisi Jauhi Konflik Agamis-Nasionalis di Pemilu 2024

Dia mencontohkan mantan Jaksa Agung AS Eric Holder, di bawah pemerintahan Presiden Demokrat Barack Obama, yang dinyatakan menghina Kongres yang dikuasai Partai Republik pada tahun 2012 karena menolak menyerahkan dokumen yang diminta, namun tidak dituntut secara pidana.

“Kita mengambil jalan yang berbahaya dengan melebih-lebihkan hal-hal seperti ini. Itu tidak baik untuk sistem pemerintahan kita,” kata Lanza.

Mantan ahli strategi kampanye Trump, Steve Bannon, dihukum atas dua tuduhan penghinaan karena menentang panggilan hukum komite DPR pada Juli 2022.

Bannon dijatuhi hukuman empat bulan penjara, namun tetap bebas sementara tim pembelanya mengajukan banding atas hukuman tersebut. (bbc/hm22)

Related Articles

Latest Articles