22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Peringatan Tsunami Dicabut Usai Gempa M 7,2 di Jepang

Jakarta, MISTAR.ID

Badan meteorologi Jepang (JMA) mencabut peringatan tsunami, sekitar satu jam setelah gempa bumi dengan Magnitudo (M) 7,2 melanda wilayah pantai timur laut negara itu pada hari Sabtu (20/3/212). Gempa ini tidak menyebabkan kerusakan atau cedera langsung.

JMA menyatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 18:09 di perairan Pasifik di wilayah Miyagi dengan kedalaman 60 kilometer (37 mil). JMA pun mengeluarkan peringatan untuk gelombang tsunami sekitar satu meter.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/3/21), ribuan rumah tangga menerima peringatan evakuasi atas peringatan tsunami, yang dicabut sekitar pukul 19:30 waktu setempat. Pencabutan peringatan tsunami mendorong pemerintah kota untuk menghentikan langkah-langkah evakuasi.

Baca Juga: Gempa Jepang M 7,2 di Miyagi, Peringatan Tsunami 1 Meter, Tak Ada Korban Jiwa

Utilitas lokal dan otoritas nuklir negara mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir di kawasan itu tidak menunjukkan kelainan apa pun setelah gempa. Sementara itu, perusahaan kereta api lokal menangguhkan layanan, termasuk kereta peluru Shinkansen berkecepatan tinggi.

Saluran televisi lokal NHK melaporkan seperti dilansir DW, Sabtu (20/3/21), gelombang tsunami pertama hingga satu meter sempat menghantam daratan tak lama setelah gempa bumi. Namun, tak ada laporan mengenai korban maupun kerusakan akibat gempa dan tsunami tersebut.

Seorang warga mengatakan bahwa guncangan gempa sangat parah. Getaran gempa juga dirasakan di ibu kota Jepang, Tokyo.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,4 Melanda Pantai Jepang

“Guncangannya sangat parah dan lama dari sisi ke sisi. Bahkan lebih lama dari gempa bulan lalu, tapi setidaknya bangunan di sini baik-baik saja,” kata Shizue Onodera kepada NHK dari toko tempat dia bekerja di kota Ishinomaki.

“Banyak botol pecah di lantai,” katanya seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (20/3/21). Listrik di wilayah itu sempat terputus tapi kemudian menyala lagi. “Listrik sudah menyala,” ujar Onodera.

Perusahaan listrik Tohoku Electric Power menyatakan, sebagian prefektur timur laut Jepang, Miyagi, dilanda pemadaman listrik setelah gempa bumi.

Baca Juga: Gempa di Fukushima, KBRI Tokyo Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban

Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah Jepang menandai satu dekade sejak bencana gempa bumi berkekuatan 9,0 pada 11 Maret 2011, yang memicu tsunami mematikan dan krisis nuklir Fukushima.

Diketahui bahwa Jepang terletak di “Cincin Api” Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

Negara ini sering dilanda gempa dan memiliki peraturan konstruksi yang ketat, yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran yang kuat.(dtk/hm13)

Related Articles

Latest Articles