London, MISTAR.ID
Presiden Vladimir Putin disebut ‘berjudi’ dengan berharap bahwa Donald Trump akan kembali memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) tahun depan. Trump diharap akan mengakhiri dukungan negara adidaya tersebut kepada Ukraina.
Kremlin berharap pada masa jabatan kedua Trump, AS akan mengurangi dukungan kepada Kyiv, karena kontraofensif Ukraina sangat bergantung pada dukungan berkelanjutan dari Barat.
Trump dalam kampanyenya telah berjanji akan segera mengakhiri perang di Ukraina jika terpilih kembali. Ia mengancam akan memotong bantuan militer dan memaksa Kyiv agar mengorbankan wilayah di bagian timur – sesuatu yang Ukraina telah bersumpah tidak akan melakukannya.
Meskipun kemajuan dalam kontraofensif Ukraina lebih lambat dari diperkirakan, Putin tetap berharap Trump kembali ke Ruang Oval pada November tahun depan. Hal ini dinilai berisiko karena kekuatan Rusia terus terkikis.
Baca Juga:Â Kapal Feri Terbakar di Merak, 5 Penumpang Dilarikan ke RS Akibat Sesak Nafas
“Rusia berpikir waktu berada di pihaknya, kami berpikir waktu berada di pihak kami,” kata seorang pejabat Barat, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (7/9/23).
Sejumlah pejabat Barat mengakui, bahwa kemungkinan adanya capaian besar pasukan Ukraina tidak mungkin terealisasi sebelum musim dingin. Namun, itu membuat para pengamat untuk melihat gambaran besar daripada memfokuskan pada masalah taktis.
“Rusia telah kehilangan lebih dari 270.000 orang tewas atau terluka dan menghancurkan lebih dari beberapa ribu tank, dan jika Anda menambahkannya dengan kendaraan tempur berlapis baja [itu] lebih dari 4.000 kendaraan tempur,” kata pejabat tersebut.
Ia mengatakan, ada angka penurunan yang cukup signifikan di Rusia, terutama di angkatan bersenjata dan efektivitas tempurnya.
“Dan kemudian, dalam skala yang lebih luas, anda melihat Rusia berada di bawah tekanan ekonomi dan diplomatik,” imbuhnya.
