12.1 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Pemimpin NATO Sepakat Hadapi Kebijakan Agresif Tiongkok

Brussels, MISTAR,ID

Para pemimpin NATO berjanji pada Senin (14/6/21) waktu setempat untuk bekerja sama menghadapi tantangan sistemik yang ditimbulkan oleh kebijakan agresif Tiongkok. Mereka juga akan memberi peringatan ke Rusia tentang pelanggarannya terhadap hukum internasional.

Kesepakatan para pemimpin NATO ini terjadi, dalam pertemuan puncak pertama alinasi negara Barat, yang diikuti Presiden AS Joe Biden.

NATO meyakini, tindakan Tiongkok yang semakin jelas dalam membangun persenjataan nuklir, dan teknologi luar angkasa dan perang dunia maya mengancam tatanan internasional.

Baca Juga: NATO Diminta Lacak Pergerakan China

Namun demikian, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, sekutu akan berusaha untuk bekerja sama dengan Tiongkok dalam masalah global seperti perubahan iklim.

Namun, kekhawatiran pihak Washington yang berkembang memperingatkan kepada aliansinya, bahwa pengaruh Tiongkok yang semakin besar dan kebijakan internasional, menjadi tantangan bagi keamanan NATO.

“Para pemimpin sepakat bahwa kita perlu mengatasi tantangan seperti itu bersama sebagai aliansi, dan bahwa kita perlu terlibat dengan Tiongkok untuk mempertahankan kepentingan keamanan kita”.

Baca Juga: Makedonia Utara Resmi Sebagai Sekutu Ke-30 NATO

Kami prihatin dengan kebijakan koersif Tiongkok,” kata Jens Stoltenberg, mengutip perluasan persenjataan nuklir Beijing.

Dalam pertemuan ini, para pemimpin memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang akan bertemu Biden pada hari Rabu besok di Jenewa, bahwa tidak akan ada pengembalian cepat ke “bisnis seperti biasa”.

Karena pembangunan militer Rusia dan perilaku provokatifnya di perbatasan timur NATO dinilai, semakin mengancam keamanan kawasan Euro-Atlantik dan berkontribusi pada ketidakstabilan di sepanjang perbatasan NATO dan sekitarnya.

Baca Juga: Macron: Amerika Kembali Menjadi Pemimpin yang Kooperatif Lewat Biden

Pihak Sekutu menegaskan kembali dukungan mereka untuk integritas teritorial Georgia, Moldova dan Ukraina, dan menuntut agar Moskow menarik pasukan yang telah ditempatkan di ketiga negara tanpa persetujuan mereka.

Pada kesempatan itu, Stoltenberg memuji apa yang dia katakan sebagai komitmen kuat Biden terhadap NATO. Hal yang berbeda di saat AS di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Biden sesampainya di markas NATO di Brussels untuk pertemuan puncak dengan 29 rekannya menekankan, aliansi ini sangat penting bagi keamanan AS.

Baca Juga: Senin, Joe Biden bersama Istri Disuntik Vaksin Covid-19

“Saya pikir ada pengakuan yang berkembang selama beberapa tahun terakhir bahwa kita memiliki tantangan baru,” kata Biden kepada Stoltenberg pada pembicaraan bilateral sebelum pertemuan puncak.

“Kita memiliki Rusia yang tidak bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang kami harapkan, serta Tiongkok,” katanya.

“Saya ingin memperjelas: NATO sangat penting bagi kepentingan AS sendiri,” kata Biden.

Dan Biden menekankan sekali lagi, pasal 5 perjanjian NATO, terkait kewajiban anggota untuk saling membela, adalah “kewajiban suci”.( AFP/hm13)

Related Articles

Latest Articles