Pemerintah India Bentuk Gugus Tugas Nasional Keamanan Medis


pemerintah india bentuk gugus tugas nasional keamanan medis
New Delhi, MISTAR.ID
Setelah insiden mengerikan pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di Kolkata yang memicu protes luas di seluruh negeri, Pemerintah India, dengan dukungan Mahkamah Agung, bergerak cepat untuk memperketat protokol keamanan tenaga medis di rumah sakit.
Pembentukan Gugus Tugas Nasional (National Task Force/NTF) tersebut terdiri dari 10 anggota menjadi langkah utama dalam memastikan keselamatan tenaga medis di seluruh negeri.
Ketua Mahkamah Agung India, D Y Chandrachud, yang memimpin panel pengambil keputusan, mengimbau para dokter untuk kembali bertugas sambil meyakinkan mereka bahwa keamanan mereka adalah prioritas nasional.
“Keamanan dan kesejahteraan sebagai penyedia layanan kesehatan adalah masalah kepentingan nasional,” ujar Chandrachud dalam perintahnya, Selasa seperti yang dilansir.
Baca juga: Terduga Pelaku Pemerkosaan-Pembunuhan Dokter Magang India Ditangkap
Insiden tragis ini terjadi di RG Kar Medical College and Hospital, Kolkata, di mana seorang dokter magang berusia 31 tahun ditemukan tewas setelah mengalami kekerasan seksual. Penemuan jenazah pada 9 Agustus lalu telah memicu kemarahan luas, menyebabkan layanan kesehatan terganggu karena protes besar-besaran oleh komunitas medis.
Mahkamah Agung menegaskan bahwa kurangnya norma keselamatan institusional di fasilitas medis terhadap kekerasan dan kekerasan seksual terhadap tenaga medis merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.
Oleh karena itu, Gugus Tugas Nasional ditugaskan untuk merumuskan protokol keselamatan yang akan melindungi tenaga medis dari ancaman serupa di masa depan.
Baca juga: Aktris Bollywood Kecam Pemerkosaan Dokter di India
Sementara itu, Biro Investigasi Pusat (CBI) telah mengambil alih penyelidikan kasus tersebut. CBI bersama polisi Bengala Barat diminta untuk mengajukan laporan status pada 22 Agustus mendatang, saat masalah ini akan kembali dibahas di pengadilan.
Di samping itu, Kementerian Kesehatan India juga telah mengeluarkan arahan baru yang mewajibkan semua rumah sakit pemerintah untuk melaporkan kekerasan di lokasi mereka kepada polisi dalam waktu enam jam setelah kejadian.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat penanganan kasus-kasus kekerasan dan memberikan perlindungan lebih baik bagi tenaga medis. (ant/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Joe Biden Ajak Warga AS Menjaga Demokrasi dan Pilih HarrisNEXT ARTICLE
WHO Rekomendasi Vaksin Terarah Atasi Mpox