Jenewa, MISTAR.ID
Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang menjadi badan khusus di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengklaim jumlah pekerja anak terus meningkat di seluruh dunia. Hal ini diungkapkan Asisten Direktur Jenderal ILO Manuela Tomei dalam sebuah pertemuan.
ILO menyebutkan faktor yang membuat pekerja anak terus meningkat adalah konflik, krisis, dan pandemi Covid-19.
“Ketiga faktor ini menjerumuskan lebih banyak keluarga ke dalam kemiskinan dan memaksa jutaan anak lainnya bekerja. Saya khawatir, di era yang penuh dengan kemajuan pesat ini justru ada banyak anak yang justru masih tertinggal,”kata Tomei, Senin (12/6/23).
Baca juga: Terpilih jadi Anggota DK PBB, Korsel Punya Pinjakan Misi Global
Pekerja anak di sub-Sahara Afrika merebut perhatian PBB secara khusus. Setidaknya, satu dari lima anak atau lebih dari 72 juta anak di wilayah tersebut sudah bekerja. Rata-rata usia pekerja anak 7-14 tahun.
Selain menghapus pekerja anak, program ILO di tahun 2023 adalah mewujudkan keadilan sosial di seluruh dunia. Termasuk meratifikasi usia kerja minimum secara global dan efektif mengimplementasikan tiga strategi inti dari Seruan Aksi Durban.
“Saya yakin dengan tekad yang baru, penghapusan pekerja anak dapat tercapai,” kata Tomei. (mtr/hm20)
