22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Pantai di Mozambik Dipenuhi Mayat Tanpa Kepala Akibat Serangan ISIS

Palma, MISTAR.ID

Serangan milisi yang terafiliasi dengan ISIS di Mozambik dan mengakibatkan ratusan orang terperangkap di hotel di Kota Palma selama beberapa hari mengakibatkan puluhan tewas. Kepala kepolisian setempat dan beberapa saksi menyebutkan pantai di daerah itu dipenuhi mayat tanpa kepala setelah para korban berusaha meloloskan diri.

Omar Saranga, juru bicara kementerian pertahanan mengungkapkan, terbaru tujuh orang ditembak mati saat mencoba keluar dari hotel. Adapun ratusan orang lainnya, baik itu warga lokal maupun warga negara asing, dilaporkan berhasil selamat.

Sejak Rabu (24/3/21), Kota Palma diserang oleh kelompok milisi yang disebut berhubungan dengan ISIS. Saksi mata mengungkapkan, pantai dipenuhi mayat tanpa kepala saat dia bersembunyi sembari menunggu kapal guna diselamatkan.

Baca juga: Sadis! 50 Warga Mozambik Dipenggal Dan Dimutilasi ISIS

Situs pelacak lalu lintas maritim melaporkan, banyak kapal berlalu lalang di sekitar Palma hingga Pelabuhan Pemba. Sebabnya, banyak warga setempat berusaha mengungsi baik menumpang kapal kargo, kapal penumpang, hingga kapal penarik.

Salah satu kontraktor mengungkapkan, warga yang melarikan diri bersembunyi di pantai sejak Jumat (26/3/21). Mereka menunggu semalaman hingga datang kapal yang menyelamatkan mereka keesokan harinya, atau Sabtu (27/3/21). Si kontraktor menuturkan, lebih banyak operasi penyelamatan terjadi di mana kapal bakal kembali Minggu (28/3/21).

Dilansir media Senin (29/3/21), operasi tersebut dikoordinasi oleh warga sipil yang bekerja di Palma. “Mereka-lah pahlawan dalam keseluruhan operasi. Hingga larut malam, mereka berkoordinasi menjangkau pengungsi dan membawa mereka ke tempat aman,” jelas si kontraktor.

Sumber yang tahu soal operasi itu kepada media berujar, kapal berisi 1.400 orang berlabuh di pelabuhan Pemba, 250 km di selatan Palma. Organisasi kemanusiaan mengemukakan, kapal yang ukurannya lebih kecil bakal datang setidaknya Senin pagi waktu setempat.

Baca juga: 64 Imigran Ilegal Ethiopia Tewas Di Mozambik

Jumlah sebenarnya korban tewas di Palma, kota berpopulasi 75.000 di Provinsi Cabo Delgado, masih belum diketahui. Kolonel Lionel Dyke menerangkan, pantai hingga sejumlah titik di kota dipenuhi mayat tanpa kepala maupun yang masih utuh.

Adapun Kolonel Dyke adalah pemilik perusahaan swasta Dyck Advisory Group, yang berkoordinasi dengan polisi Mozambik di sana. Kelompok milisi tersebut disebut sudah menguasai seluruh kota, yang kebenarannya belum terverifikasi mengingat komunikasi terputus total.

Saat kelompok itu menyerang pada Rabu, mereka menargetkan pertokoan, bank, hingga barak militer. Kota itu dekat dengan lokasi proyek pengeboran gas alam yang dikelola oleh perusahaan asal Perancis Total.

Baca juga: Pemerintah Mozambik Pemesan Amonium Nitrat Buka Suara

Lebih dari 100 warga dan pekerja mengungsi ke Hotel Amarula Palma. Beberapa berusaha untuk melarikan diri. Setidaknya ada 20 orang yang dilaporkan berhasil selamat menggunakan helikopter. Namun, tak jarang yang disergap saat keluar hotel. Kawasan utara Mozambik sudah menjadi daerah konflik buntut pemberontakan yang berlangsung sekitar empat tahun lalu.

Milisi yang berafiliasi dengan ISIS ditengarai jadi dalang konflik di Cabo Delgado, yang didominasi Muslim. Serangan yang dilakukan teroris itu sudah membunuh lebih dari 2.500 orang, dan menyebabkan 700.000 lainnya kehilangan tempat tinggal. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles