16.3 C
New York
Friday, May 17, 2024

Nyasar, Rudal Iran Hantam Pesawat Boeing 373

Teheran | MISTAR.ID – Pasca jatuhnya pesawat Boeing 373 di Iran, yang menewaskan ratusan penumpang. Sudah menunjukkan kearah titik terang. Soalnya, negara-negara Barat mengungkap ada indikasi, rudal darat Iran secara tidak sengaja menghantam pesawat.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (10/1/20), langkah terbaru Iran ini disampaikan saat pemimpin negara-negara Barat mengungkapkan indikasi bahwa pesawat jenis Boeing 737-800 itu secara tidak sengaja dijatuhkan oleh rudal darat ke udara milik Iran. Pesawat maskapai Ukraine International Airlines itu jatuh sesaat usai lepas landas di Teheran dan seluruh 176 penumpang serta awak dipastikan tewas.

Otoritas Iran mengundang pihak Boeing untuk ikut terlibat dalam penyelidikan jatuhnya pesawat maskapai Ukraina. Iran sebelumnya menolak untuk menyerahkan kotak hitam pesawat tersebut kepada Boeing dan Amerika Serikat (AS).

“Iran telah mengundang baik Ukraina dan perusahaan Boeing untuk berpartisipasi dalam penyelidikan,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, dalam pernyataan yang dikutip kantor berita IRNA.

Ditambahkan Mousavi bahwa Iran akan menyambut baik keterlibatan para pakar dari berbagai negara yang warganya menjadi korban kecelakaan pesawat Ukraina di pinggiran Teheran pada Rabu (8/1) waktu setempat. Dia memastikan bahwa penyelidikan akan berlangsung sesuai prinsip-prinsip internasional dan prinsip Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Semula Iran menyatakan tidak akan mengizinkan Boeing, yang merupakan pabrikan pesawat yang jatuh, untuk terlibat dalam penyelidikan. Otoritas Iran juga sempat menolak untuk menyerahkan kotak hitam pesawat kepada Boeing dan AS. Hal itu jelas bertentangan dengan normal internasional untuk penyelidikan kecelakaan udara.

Belakangan, Iran mengumumkan pihaknya mengundang Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS atau NTSB untuk terlibat dalam penyelidikan. NSTB telah menyatakan akan bergabung dalam penyelidikan. Namun NTSB menyatakan masih akan ‘mengevaluasi level partisipasi’ karena peran-perannya bisa dibatasi oleh sanksi-sanksi AS yang diberlakukan terhadap Iran. Para pejabat AS juga menyampaikan kekhawatiran untuk mengirimkan staf ke Iran karena ketegangan yang masih tinggi antara kedua negara.

Diketahui bahwa di bawah aturan yang ditetapkan organisasi penerbangan PBB, NTSB wajib berpartisipasi dalam penyelidikan karena kecelakaan itu melibat pesawat buatan Boeing yang dirancang dan dirakit di AS.

Belum ada komentar dari Boeing terkait undangan Iran ini. Namun, seperti dilansir CNN, perwakilan Boeing akan membutuhkan izin khusus dari pemerintah AS untuk pergi ke Iran karena ada sanksi-sanksi yang berlaku terhadap Iran.

Otoritas Iran juga mengajak Kanada yang 63 warganya tewas dalam kecelakaan itu, untuk ikut dalam penyelidikan. Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, sebelumnya menyebut bukti-bukti intelijen mengindikasikan pesawat maskapai Ukraina dijatuhkan oleh rudal darat-ke-udara milik Iran. Badan Keselamatan Transportasi Kanada (TSB) menerima undangan itu dan sedang mengatur rencana kunjungan ke Iran.

Iran belum memberi respons terbaru atas tuduhan Kanada dan negara-negara Barat lainnya. Namun sebelumnya otoritas Iran telah membantah klaim-klaim semacam itu. Kepala Komisi Penyelidikan Kecelakaan Penerbangan Sipil Iran, Hasan Rezaeifa, seperti dikutip kantor berita IRNA sebelumnya menyatakan ‘topik roket, rudal, atau sistem anti-pesawat dikesampingkan’.

sumber: Sindonews

Editor: Manson HP

Related Articles

Latest Articles