13.5 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Marine Le Pen, Capres Prancis Sayap Kanan yang Mau Larang Hijab

Prancis, MISTAR.ID

Marine Le Pen merupakan salah satu calon presiden Prancis sayap kanan. Ia berencana melarang penggunaan hijab jika berhasil memenangkan pemilihan presiden (Pilpres).
Pemungutan suara Pilpres Prancis putaran kedua rencananya digelar pada Minggu (24/4/22).

Louis Aliot, salah satu sekutunya mengungkapkan, larangan hijab ini merupakan salah satu cara Le Pen melawan ‘Islamisme.’ Ia juga menyampaikan larangan ini bakal diterapkan secara progresif.

Sebagaimana diberitakan Reuters, Le Pen sempat mengatakan bahwa hijab tidak bisa dilihat sebagai simbol kepercayaan seseorang, tetapi adalah ‘serangan Islamis’ yang perlu dilarang di komunitas Prancis.

Baca juga:Usai Pilpres, Calon Presiden Kongo Meninggal Akibat Covid-19

Selain itu, Le Pen mengatakan larangan hijab ini bakal dilakukan oleh polisi, sama seperti aturan penggunaan sabuk pengaman di mobil.

“Masyarakat akan didenda dengan cara yang sama seperti saat tidak menggunakan sabuk pengaman. Menurut saya, polisi mampu menegakkan aturan ini,” ujarnya pada 7 April, dikutip dari AFP.

Le Pen sendiri berasal dari keluarga sayap kanan pertama di Prancis. Ayahnya, Jean-Marie Le Pen, mendirikan partai Front Nasional pada 1972.

Seperti dikutip dari CNN, Partai politik tersebut telah lama dipandang sebagai rasis dan anti-Yahudi.

Le Pen menjabat sebagai pemimpin partai tersebut pada 2011. Ia juga sempat memposisikan diri sebagai Donald Trump versi Prancis kala pertarungan sebelumnya bersama Presiden Prancis saat ini, Emmanuel Macron.

Le Pen juga mengklaim dirinya mewakili kaum buruh Prancis yang terlupakan akibat globalisasi dan perkembangan teknologi.

Baca juga:Gagal Prediksi Agresi Rusia, Kepala Intelijen Prancis Mundur

Sebagaimana dilansir Britannica, Le Pen merupakan putri termuda dari tiga bersaudara.

Le Pen meraih gelar hukum di Universitas Pantheon-Assas pada 1991, pun meneruskan gelar hukum kriminal pada 1992 di universitas yang sama.

Selanjutnya, Le Pen sempat bekerja sebagai pengacara di Paris pada 1992 sampai 1998. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles