23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Krisis Biaya Hidup di Inggris Makin Parah

London, MISTAR.ID
Regulator energi Inggris mengumumkan, bahwa mereka akan menaikkan batas utamanya pada tagihan energi konsumen mulai 1 Oktober mendatang, untuk mengimbangi kenaikan harga gas grosir.

Diketahui, harga gas grosir gas telah melonjak 145% di Inggris sejak awal Juli. Hal ini menandakan, krisis biaya hidup yang terjadi di Inggris diprediksi semakin parah.

Didorong oleh kenaikan harga energi, sebuah laporan menyebut bahwa inflasi di Negeri Ratu Elizabeth itu dapat menyentuh 22%.

Dalam sebuah rilis Goldman Sachs, lembaga keuangan itu memperkirakan inflasi utama dapat mencapai puncaknya pada 22,4% dan produk domestik bruto dapat turun sebesar 3,4%. Ini akan terjadi apabila biaya energi terus meningkat pada ritme seperti saat ini.

Baca Juga:Vatikan Krisis Keuangan, Gaji Kardinal Dipotong

Ofgem berjanji akan menghitung ulang batas harganya lagi dalam tiga bulan. Namun, Goldman mengatakan bahwa jika harga tetap terus-menerus lebih tinggi, kenaikannya mungkin dapat mencapai 80% pada Januari mendatang.

“Dalam skenario di mana harga gas tetap tinggi pada level saat ini, kami memperkirakan batas harga akan meningkat lebih dari 80% pada Januari, yang akan menyiratkan inflasi utama memuncak pada 22,4%,” kata ekonom Goldman yang dipimpin oleh Sven Jari Stehn, dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International, Selasa (30/8/22).

Meski begitu, Goldman juga memberikan perhitungan apabila harga energi tidak melonjak kembali. Mereka mengatakan bila ini terjadi, inflasi puncak Inggris kemungkinan akan mencapai 14,8% pada Januari.

Baca Juga:Pengganti Boris Johnson Ramai Mencalonkan Diri Jadi PM Inggris

Lembaga keuangan itu juga mengatakan, bahwa Inggris kemungkinan akan jatuh ke dalam resesi pada kuartal keempat. Diperkirakan bahwa ekonomi Inggris akan berkontraksi sebesar -0,3% secara non-tahunan pada kuartal keempat tahun ini.

Di tahun depan, Goldman juga mengatakan tetap akan terjadi resesi -0,4% dan -0,3% pada kuartal pertama dan kedua.

“Kami sekarang memperkirakan krisis biaya hidup yang semakin dalam akan mendorong ekonomi Inggris ke dalam resesi akhir tahun ini,” kata catatan itu.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles