17.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Korban Tewas Akibat Kebakaran RS Covid-19 Di Irak Bertambah Jadi 82 Orang

Baghdad, MISTAR.ID

Kebakaran hebat yang melanda sebuah rumah sakit Covid-19 di ibukota Irak Baghdad mengakibatkan jumlah korban tewas terus bertambah menjadi 82 orang dan korban luka mencapai 110 orang. “Kementerian Dalam Negeri melaporkan 82 orang tewas dan 110 terluka dalam kebakaran di Rumah Sakit Ibn al-Khatib,” demikian pernyataan resmi seperti dikutip media.

Warga Irak pun menuntut agar pejabat negara dipecat setelah kejadian tersebut. Pasalnya, infrastruktur kesehatan di Baghdad disebut-sebut sudah lama bobrok. Kebakaran di RS Ibn al-Khatib Baghdad berawal dari sebuah ledakan. Hal ini karena ada kesalahan dalam penyimpanan tabung oksigen. Api menyebar dengan cepat ke beberapa lantai pada tengah malam, ketika sejumlah anggota keluarga sedang menemani sekitar 30 pasien di tempat tidurnya.

Pada laporan awal, sumber medis dan keamanan mengatakan kepada media bawah 23 orang tewas. Sementara, 50 orang lainnya luka-luka dalam kobaran api. Sementara, kelompok HAM sipil menyatakan anggotanya menyelamatkan 90 orang dari 120 pasien.

Baca juga: Rumah Sakit Terbakar di Baghdad, 27 Orang Tewas

Kondisi RS Ibn al-Khatib sendiri disebutkan telah lama rusak akibat konflik yang terjadi selama beberapa dekade dan investasi yang buruk. Selain itu, rumah sakit juga kekurangan obat-obatan dan tempat tidur. Tak heran, insiden kebakaran memicu kemarahan di media sosial. Perdana Menteri Mustafa al-Khademi menyerukan penyelidikan penyebab kobaran api dan mendeklarasikan tiga hari berkabung nasional.

Kementerian Kesehatan menyatakan lebih dari 200 pasien telah diselamatkan.Sementara, beberapa sumber menyatakan kebakaran terjadi karena kelalaian yang sering dikaitkan dengan korupsi endemik di Irak. Hal ini memicu kemarahan publik di media sosial dengan tagar yang menuntut menteri kesehatan dipecat.

Gubernur Baghdad Mohammed Jaber meminta Kementerian Kesehatan untuk membentuk komisi penyelidikan. Dengan demikian, mereka yang tak melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan kapasitasnya dapat diadili.

Dalam sebuah pernyataan, komisi hak asasi manusia pemerintah mengatakan insiden kebakaran ini adalah kejahatan terhadap pasien yang kelelahan karena Covid-19. Bukannya mendapatkan perawatan, para pasien disebut justru telah ‘menyerahkan’ nyawa mereka di tangan Kementerian Kesehatan. Komisi tersebut meminta perdana menteri untuk memecat Menteri Kesehatan Hassan al-Tamimi dan membawanya ke pengadilan.

Baca juga: Bandara Baghdad Diserang Roket

Perdana Menteri Kadhemi menanggapinya dengan menyerukan penyelidikan. Direktur kesehatan dan kepala tim keamanan dan pemeliharaan teknis rumah sakit saat ini sedang diinterogasi.

Jumlah penularan Covid-19 di Irak terus meningkat. Bahkan, jumlahnya tembus 1 juta atau tertinggi di antara negara Arab mana pun. Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 15 ribu kematian sejak infeksi pertama di Irak. Pemerintah juga sudah melakukan 40 ribu tes setiap hari dari populasi 40 juta orang. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles