16.4 C
New York
Thursday, October 3, 2024

Kisah Bocah Gaza ‘Terkurung’ di Tepi Barat, Tak Berpikir Bisa Sampai Dewasa

Namun, para relawan di Stadion Kota Nablus mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa tidak ada satupun orang dari Gaza yang berlindung di sana telah dipulangkan.

Tidak Berpikir Bisa Hidup Sampai Dewasa

Bukan hanya para pekerja dari Gaza yang terdampar di Tepi Barat. Selama tiga bulan terakhir, Mohammed terpisah dari keluarganya. Awalnya, ia mendapatkan perawatan untuk patah tulang lengan yang serius di sebuah rumah sakit di Herzliya.

Namun, ketika perang meletus pada 7 Oktober lalu, tentara mengambilnya dari rumah sakit dan memaksanya untuk menyeberang dengan berjalan kaki melewati pos pemeriksaan militer menuju Tepi Barat.

“Saya berada di rumah sakit, tetapi mereka mengusir saya,” kata Mohammed kepada Aljazeera.

Baca Juga: Hizbullah Salahkan AS Akibat Perang Gaza Ribuan Warga Sipil Tewas

“Saya pergi ke Nazareth sampai keadaan menjadi tenang sehingga saya bisa kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, tetapi mereka mengikuti kami di sana dan mengusir kami juga,” sambungnya.

“Kami mulai berlari karena jika mereka menangkap kami, mereka akan menahan kami sebagai sandera. Syukurlah saya memiliki sepupu-sepupu saya. Tetapi saya belum bertemu keluarga saya selama tiga bulan terakhir. Saya sangat merindukan mereka dan saya berbicara dengan mereka setiap hari,” sambungnya.

Ketika ditanya tentang harapannya di masa depan, Mohammed mengatakan bahwa dia bahkan tidak berpikir bisa sampai dewasa.

“Saya hanya berpikir untuk membangun rumah baru bagi keluarga saya. Saya tidak ingin ibu saya dipaksa pindah dari satu rumah ke rumah lain lagi,” katanya.

Rumah Mohammed dan seluruh lingkungan di kamp pengungsi Jabalia, kamp terbesar dari delapan kamp pengungsi di Gaza, telah hancur selama pemboman Israel di daerah kantong yang dikuasai Hamas itu.

Related Articles

Latest Articles