Sejauh ini, para sukarelawan pengelola tempat penampungan para pekerja yang terdampar dari Gaza tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan kabar tersebut kepada Muhammed.
Masa Depan Tak Pasti
Mohammed masih berada di kamp sementara di Stadion Kota Nablus bersama lebih dari 200 pengungsi lainnya dari Gaza.
Namun masa depan tempat itu – seperti banyak tempat lain di Tepi Barat yang diduduki – tidak menentu. Begitu juga dengan nasib para penghuninya.
Sebelum 7 Oktober, sekitar 18.500 orang dari Gaza memiliki izin yang memungkinkan mereka untuk bekerja di Israel. Sejak saat itu, ribuan dari mereka telah ditangkap, dan yang lainnya hilang.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Gempa di Nepal Bertambah Jadi 157 Orang
Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan serikat pekerja menduga bahwa sejumlah besar pekerja itu mungkin telah dibawa ke kamp-kamp penahanan Israel.
Selain itu, pada tanggal 12 Oktober, Israel telah mengusir sedikitnya 600 pekerja dari Gaza ke Tepi Barat. Kini, sumber-sumber regional mengatakan, lebih dari 5.500 warga Gaza diperkirakan telah terjebak di Tepi Barat sejak 7 Oktober.
Pada hari Jumat (3/11/23), Israel mulai mengirim para pekerja dari Gaza yang berada di Israel kembali ke daerah kantong pesisir dan kemungkinan akan dihukum mati. Jumlah pasti pekerja yang masih berada di Israel masih belum diketahui.
