15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Kazakhstan Bantah China soal Wabah Lebih Mematikan dari Covid-19

Kazakhstan, MISTAR.ID

Munculnya tuduhan China melalui situs kedutaan besarnya, yang mengunggah pesan peringatan bahwa ada penyakit dengan tingkat kematian yang jauh lebih tinggi dari Covid-19, dibantah keras oleh Kazakhstan.

Kementerian Kesehatan Kazakhstan mengatakan bahwa klaim yang diterbitkan media China terkait wabah pneumonia misterius yang disebut lebih mematikan dibandingkan virus corona, sangat tidak sesuai dengan kenyataan.

Mengutip AFP, pemerintah Kazakhstan membenarkan adanya penyebaran pneumonia misterius di tiga kota yakni Atyarau, Aktobe, dan Shymkent. Hingga saat ini wabah pneumonia misterius itu telah menyebabkan kematian 1.772 orang pada paruh pertama 2020 dan 628 orang pada Juni.

Baca Juga: Wabah Bubonic Ditemukan di China

Semula penyakit tersebut dikenal dengan sebutan pneumonia Kazakhstan yang kemudian diubah menjadi pneumonia non-Covid.

Sejauh ini Kementerian Kesehatan Kazakhstan tengah mempelajari pneumonia non-Covid dan membandingkannya dengan pandemi Covid-19.

Namun pihak kementerian mengakui telah mengklasifikasikan wabah misterius ini memiliki gejala serupa Covid-19, seperti salah satunya demam.

Baca Juga: Jumlah Terinfeksi Wabah Ebola di Kongo Bertambah Jadi 12 Orang

Sejauh ini Kemenkes Kazakhstan mengonfirmasi sejumlah pejabat negara menunjukkan gejala mengidap pneumonia. Menteri Kesehatan Sabyrzhan Abdykarimov dan wakilnya Nurbolot Usenbayev sama-sama dirawat di rumah sakit dengan gejala Covid-19.

Hasil tes menyatakan Nurbolot dinyatakan positif terkena virus. Sementara Sabryzhan dinyatakan negatif.

Merespons pernyataan Kazakhstan, juru bicara Kemenlu China Zhao Lijian mengatakan bahwa pihaknya juga ingin mengetahui hasil penelusuran lebih lanjut terkait wabah misterius tersebut.

Zhao mengatakan bahwa China berharap bisa terus bekerja sama dengan Kazakhstan untuk memerangi pandemi dan menjaga kesehatan dan keselamatan publik kedua negara.

Kazakhstan telah menerapkan penguncian wilayah (lockdown) untuk menekan penyebaran virus corona yang saat ini telah mencapai 54.747 kasus. Kurangnya pengetesan virus disebut menjadi alasan kurangnya laporan kasus di lapangan.(CNN/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles