21.4 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Iran Putuskan Dua Hari Libur Nasional Akibat Cuaca Ekstrem

Teheran, MISTAR.ID

Pemerintah Iran memberlakukan hari libur dua hari untuk kalangan pegawai pemerintah dan bank karena cuaca panas ekstrem yang menerpa hampir semua wilayah.

Keputusan diambil berdasarkan prakiraan kantor meteorologi yang sebutkan suhu akan lebih dari 40 derajat Celsius di hampir seluruh kota. Di sebagian daerah di Iran sebelah barat daya, diperkirakan meningkat hingga 50 derajat Celsius.

Melansir dari AFP, Rabu (2/8/23), media pemerintah, IRIB melaporkan di banyak kota di provinsi Ilam, Bushehr, dan Khuzestan lebih terdahulu alami peningkatan suhu hinga 45 derajat Celsius dalam beberapa hari belakangan.

“Kabinet menyetujui pengajuan Kementerian Kesehatan untuk meliburkan Rabu dan Kamis menjadi hari libur nasional di seluruh negeri untuk menjaga kesehatan masyarakat,” kata juru bicara pemerintah Ali Bahadori Jahromi dilansir IRNA.

Baca juga: Orang Tua Lebih Rentan dengan Panas Ekstrem, Inilah Cara Agar Tetap Aman

IRNA mengatakan keputusan itu dibuat karena gelombang panas yang “belum pernah terjadi sebelumnya” di seluruh negeri.

Menurut IRIB, kota Dehloran di Iran barat mencatat suhu tertinggi 50 derajat Celcius di Iran dalam 24 jam terakhir.

IRIB menambahkan bahwa suhu juga diperkirakan akan meningkat di utara, khususnya di kota Ardabil serta di pantai selatan Laut Kaspia.

Kementerian Kesehatan Iran telah memperingatkan risiko sengatan panas akibat paparan sinar matahari yang berlebihan dan mendesak orang untuk tinggal di dalam rumah mulai pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.

Baca juga: Gelombang Panas Ekstrem Landa Bumi Tak Lepas dari Ulah Manusia

Juru bicara Kementerian Kesehatan Pedram Clothingn menggambarkan jumlah penyakit terkait panas dalam beberapa hari terakhir sebagai “mengkhawatirkan”. Juni lalu, pemerintah Iran mengubah jam kerja musim panas pegawai pemerintah. Untuk dimulai lebih awal, untuk menghemat listrik di kantor saat suhu mencapai puncaknya.

Provinsi Sistan-Balochistan, di tenggara Iran, adalah salah satu tempat yang paling parah terkena gelombang panas.

IRNA mengatakan sekitar 1.000 orang telah dirawat di rumah sakit di sana. Dalam beberapa hari terakhir karena suhu yang melonjak dan badai debu.

Wilayah ini telah lama menghadapi kelangkaan air yang parah.

Baca juga: Giliran Yunani Dilanda Panas Ekstrem, Suhu Terpanas yang Tercatat 50 Tahun Terakhir

Iran, dengan populasi lebih dari 85 juta jiwa, adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan peningkatan suhu global. Seperti tetangganya, negara itu telah mengalami kekeringan dan gelombang panas ekstrem selama bertahun-tahun. Yang diperkirakan akan memburuk seiring dengan berlanjutnya perubahan iklim.

Iran juga mengalami kekeringan dan banjir berulang kali, sebuah fenomena yang diperburuk oleh hujan lebat yang mengguyur tanah yang terbakar matahari. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles