23.4 C
New York
Sunday, October 6, 2024

Hizbullah Klaim Serang Markas Militer Israel Gunakan Roket Katyusha

Jakarta, MISTAR.ID
Kelompok milisi Hizbullah mengklaim berhasil menyerang pangkalan militer Nimra Israel menggunakan puluhan roket Katyusha.

Laporan Al Jazeera pada Minggu (7/7/24), serangan itu diumumkan oleh Hizbullah lewat Telegram. Kelompok milisi itu mengungkapkan bahwa serangan ke markas militer yang berlokasi di wilayah barat Tiberias itu merupakan aksi balasan atas serangan drone terbaru Israel baru-baru ini.

Drone itu kemudian menyerang sebuah mobil di Baalbek, Lebanon, hingga menewaskan Meitham Mustafa al-Attar. Israel juga sebelumnya mengklaim Meitham Mustafa al-Attar adalah tokoh senior di unit pertahanan Hizbullah.

Baca juga:Mengintip Secuil Sejarah Medan Area dari Rumah Muhammad TWH

Meski begitu, militer Israel hingga kini belum mengkonfirmasi serangan Hizbullah di Nimra itu. Pihak Hizbullah juga belum menjelaskan lebih lanjut dampak dari serangan tersebut kepada Israel.

Serangan terbaru itu menjadi kelanjutan konflik antara Israel dan Hizbullah yang semakin panas. Keduanya saling serang dalam beberapa pekan terakhir.

Situasi tersebut kemudian membuat perbatasan Israel dan Lebanon ikut memanas. Ketegangan semakin menjadi-jadi setelah komandan senior Hizbullah, Taleb Abdallah, tewas.

Baca juga:16 Orang Tewas Dalam Serangan Israel ke Sekolah di Gaza

Israel kemudian menyatakan telah menyetujui rencana perang dengan Hizbullah. Merespons pernyataan itu, Hizbullah mengaku tak gentar serta balik menantang Israel.

Konflik Israel dan Hizbullah sendiri terjadi bersamaan dengan pecahnya agresi Zionis di Gaza. Hizbullah mengklaim serangan terhadap Israel adalah bentuk solidaritas dengan kelompok Hamas.

Menyusul ketegangan ini, sejumlah negara pun khawatir dan mulai mengimbau warganya untuk meninggalkan Lebanon.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga telah menyatakan negaranya saat ini sedang darurat perang karena konflik Israel vs kelompok milisi Hizbullah di Lebanon selatan.

Dalam pernyataannya ketika berkunjung ke Lebanon selatan pada Sabtu (29/6), Mikati mengatakan saat ini negaranya telah mengalami “kehancuran” imbas ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Bukan cuma itu, banyak pula warga Lebanon yang tewas akibat ketegangan itu.

“Mereka berbicara perang dengan kita. Kita bisa melihatnya. Kita mengalami kehancuran dan orang-orang meninggal dunia. Kami harap perang tak akan meluas. Kami menantikan stabilitas jangka panjang di wilayah Selatan yang kami cintai,” kata Mikati, seperti dikutip National News Agency. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles