13.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Gara-gara Lockdown, Angka Bunuh Diri di Malaysia Naik

Kuala Lumpur, MISTAR.ID
Melansir pemberitaan Anadolu Agency, Presiden Angkatan Pemuda Islam Malaysia (ABIM) Muhammad Faisal bin Abdul Aziz mengungkapkan, fenomena bunuh diri di Malaysia menunjukkan bahwa masyarakat berada dalam situasi kritis.

Hal ini diketahui setelah angka bunuh diri di Malaysia dilaporkan meningkat, menyusul beberapa gelombang penguncian yang dilakukan negara itu untuk mengekang penyebaran virus corona.

“Hal ini dapat dilihat melalui beberapa kejadian yang memilukan, termasuk meningkatnya angka bunuh diri,” katanya. Polisi mencatat 468 kasus bunuh diri dalam lima bulan pertama tahun 2021.

Angka ini naik dari total tahunan 631 pada 2020 dan 609 pada 2019. Direktur Departemen Investigasi Kriminal (CID) Bukit Aman, Abdul Jalil Hasan menambahkan, dari 2019 hingga Mei 2021, setidaknya 281 pria dan 1.427 wanita melakukan bunuh diri dengan 872 diantaranya berusia antara 15 dan 18 tahun.

Baca Juga:Wanita 32 Tahun Bunuh Diri, Loncat Dari Lantai Tiga Praktik Dokter di Medan

“Secara negara bagian, Johor mencatat jumlah kasus bunuh diri tertinggi pada 2019 dan 2020 dengan 101 kasus, sedangkan Selangor mencatat kasus terbanyak tahun ini hingga Mei dengan 117 kasus,” sebutnya.

Polisi mencatat tiga alasan utama bunuh diri, termasuk hubungan keluarga yang bermasalah, tekanan emosional dan kendala keuangan.

ABIM mendorong masyarakat untuk bekerja saling membantu warga yang sedang dalam kesulitan tanpa memandang ras dan agama, dengan mendukung “Kampanye Bendera Putih”. Kampanye ini mendorong mereka yang sangat membutuhkan makanan dan bantuan untuk memasang bendera putih di depan rumah sebagai tanda bahwa mereka membutuhkan bantuan.

Baca Juga:Dikepung ISWAP, Pemimpin Boko Haram Bunuh Diri

Sementara, Mohammed Azmi Abdul Hamid, presiden Dewan Permusyawaratan Organisasi Islam Malaysia (MAPIM), mengatakan peningkatan kasus bunuh diri bisa menjadi bom waktu yang akan memperburuk situasi di Malaysia.

“Jika pemerintah tidak menanggapi semua sinyal ini dengan serius, dikhawatirkan situasinya akan menjadi lebih serius,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Dari pihak pemerintah sendiri, Kementerian Kesehatan pada hari, Selasa (29/6/21), meminta warga Malaysia untuk lebih sadar dan peka terhadap lingkungan mereka dan mencari tanda-tanda peringatan bahwa ada warga yang memiliki niat untuk mengakhiri hidup.

Baca Juga:Astaga! Dian Sastro Ternyata Pernah Berpikir Bunuh Diri, Ini Faktanya

Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa beberapa individu berisiko lebih tinggi menderita masalah kesehatan mental, terutama ketika berada di bawah tekanan yang luar biasa atau ketika terisolasi dari jaringan dukungan teman dan keluarga.

“Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk lebih mewaspadai anggota keluarga dan orang-orang di sekitarnya yang mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi yang bisa berujung pada bunuh diri,” ujarnya.

Malaysia telah mencatat lebih dari 765.000 kasus virus corona, termasuk 5.327 kematian, dengan hampir 7.000 kasus baru setiap hari. Pihak pemerintah sendiri menyebut bahwa lockdown tidak akan dicabut apabila kasus harian masih berada di level 4 ribu infeksi.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles