Sunday, January 19, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Donald Trump Didakwa Berupaya Untuk Membatalkan Pemilu 2020

journalist-avatar-top
By
Wednesday, August 2, 2023 13:25
4
donald_trump_didakwa_berupaya_untuk_membatalkan_pemilu_2020

donald trump didakwa berupaya untuk membatalkan pemilu 2020

Indocafe

Washington, MISTAR.ID

Mantan Presiden AS, Donald Trump, telah didakwa secara pidana karena merencanakan untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilu tahun 2020.

Dia dituduh atas empat dakwaan, termasuk konspirasi untuk menipu AS, mengganggu saksi dan konspirasi melawan hak-hak warga negara.

Surat dakwaan itu mengakhiri penyelidikan atas peristiwa seputar kerusuhan 6 Januari 2021 di Gedung Kongres AS.

Trump (77), yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden, menyangkal melakukan kesalahan. Di media sosial dia menyebut kasus itu “konyol”.

Baca juga: Donald Trump Hadapi Dakwaan Baru Terkait Dokumen Rahasia AS

Dia sudah didakwa atas dua kasus lain: dengan kesalahan penanganan file rahasia, dan pemalsuan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang suap kepada bintang porno.

Investigasi pemilu berfokus pada tindakan Trump dalam periode dua bulan antara kekalahannya dan kerusuhan di Washington DC, di mana para pendukungnya menyerbu Kongres saat anggota parlemen mengesahkan kemenangan Presiden Demokrat, Joe Biden.

Pria yang memimpin penyelidikan, penasihat khusus yang ditunjuk departemen kehakiman AS, Jack Smith, mengatakan pada Selasa (1/8/23) malam: “Serangan terhadap ibu kota negara kita pada 6 Januari 2021 adalah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kursi demokrasi Amerika.”

“Seperti yang dijelaskan dalam surat dakwaan, itu dipicu oleh kebohongan.”

Smith mengakhiri pernyataan singkatnya dengan berjanji untuk mencari “pengadilan cepat”, sambil menekankan bahwa mantan presiden “harus dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah”.

Baca juga: Mantan Presiden AS Donald Trump Ditahan Usai Hadapi Dakwaan di Pengadilan

Trump dijadwalkan hadir di pengadilan pada hari Kamis di Washington DC.

Surat dakwaan setebal 45 halaman itu mencantumkan enam rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya: empat pengacara, seorang pejabat departemen kehakiman, dan seorang konsultan politik.

Dokumen pengadilan menuduh Trump melakukan “konspirasi untuk merusak, menghalangi, dan menggulingkan fungsi pemerintah federal melalui ketidakjujuran, penipuan, dan kebohongan”.

Menanggapi tuduhan Trump tentang penipuan pada pemilihan tahun 2020, jaksa mengatakan: “Klaim ini salah dan terdakwa tahu bahwa itu salah.”

Mereka juga mengatakan Trump mencoba dan gagal meyakinkan Wakil Presiden Mike Pence untuk memblokir sertifikasi Biden sebagai presiden pada 6 Januari 2021.

Baca juga: Usai Ditahan, Donald Trump Sebut AS Masuk Neraka

“Ketika kekerasan terjadi, Terdakwa dan konspirator mengeksploitasi gangguan tersebut dengan menggandakan upaya untuk memungut klaim palsu penipuan pemilu dan meyakinkan anggota Kongres untuk menunda sertifikasi lebih lanjut berdasarkan klaim tersebut.”

Surat dakwaan itu juga mencantumkan banyak pejabat AS dan pekerja senior kampanye Trump yang, katanya, memberi tahu presiden yang akan keluar bahwa dia telah kalah dan tidak ada bukti penipuan pemilih.

Trump, yang sekarang menghadapi 78 tuntutan pidana secara keseluruhan dalam tiga kasus berbeda, saat ini menjadi yang terdepan dalam kontes Partai Republik untuk memilih calon presiden berikutnya.

Siapa pun yang menang akan menantang calon dari Partai Demokrat, yang diharapkan menjadi Presiden Biden, pada November 2024.

Baca juga: Mantan Penasihat Donald Trump Didakwa Melakukan Penipuan di New York

Kampanye Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dakwaan hari Selasa (1/8/23) sama dengan campur tangan pemilu.

“Pelanggaran hukum dari penganiayaan terhadap Presiden Trump dan para pendukungnya ini mengingatkan pada Nazi Jerman pada 1930-an, bekas Uni Soviet. Dan rezim otoriter dan diktator lainnya,” kata kampanye tersebut.

Ia menambahkan: “Perburuan politik non-Amerika ini akan gagal.”

Lusinan pejabat tinggi administrasi dan penasihat Trump diwawancarai sebagai bagian dari penyelidikan, termasuk mantan Wakil Presiden Pence dan mantan pengacara Trump, Rudy Giuliani.

Baca juga: Rumah Donald Trump Digerebek FBI

Jaksa di negara bagian Georgia juga menyelidiki mantan presiden dengan alasan yang sama. Dengan fokus pada apakah dia secara ilegal menekan pejabat di sana untuk membatalkan kemenangan pemilihan Biden.

Keputusan oleh jaksa di Atlanta tentang apakah akan mendakwa Trump diharapkan bulan ini.

Partai Republik di negara bagian lain juga sedang diselidiki karena diduga membantu Trump untuk menghentikan Biden menjabat.

Pada hari Selasa (1/8/23), jaksa negara bagian di Michigan mendakwa mantan kandidat jaksa agung Republik. Dan pendukung Trump lainnya dengan merusak mesin pemungutan suara. Dalam upaya untuk membuktikan bahwa Trump telah kalah karena penipuan dalam pemilihan yang meluas.

Baca juga: Ivana Trump, Mantan Istri Donald Trump Meninggal Dunia

Kerusuhan di Kongres menyebabkan pelengseran kedua Trump di DPR menjadikannya presiden AS pertama yang dilengserkan dua kali. (BBC/hm21).

journalist-avatar-bottomRedaktur Wahyudi Atmawan Lubis