11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Demonstrasi Ribuan Warga Kuba Menentang Pemerintah

Kuba, MISTAR.ID

Ribuan warga Kuba berdemonstrasi dan turun ke jalan menentang pemerintahan komunis. Demonstrasi ini merupakan aksi terbesar beberapa dekade terakhir.

Ribuan orang itu berunjuk rasa di sejumlah kota, termasuk Havana sambil membawa spanduk bertuliskan “Hancurlah pemerintahan diktator”. Merespons aksi unjuk rasa itu, polisi menggunakan semprotan merica. Bahkan, ada yang memukuli demonstran.

Demonstrasi itu terjadi karena publik Kuba marah dengan ekonomi negara Karibia tersebut terus anjlok. Kemarahan publik makin menjadi setelah pemerintah melarang kebebasan sipil, dan dianggap tidak becus menangani pandemi Covid-19. Dengan kasus infeksi yang terus meningkat dalam beberapa hari, masyarakat meminta agar pemerintah mempercepat program vaksinasi.

Baca juga: Bertahun-tahun Lindungi Israel dari Serangan Rudal, Kubah Besi Akhirnya Jebol Ditembus Rudal Hamas

Tahun lalu, ekonomi negara dilaporkan anjlok 11 persen. Penurunan terburuk selama tiga dekade terakhir. Ekonomi yang kolaps tersebut selain disebabkan wabah Covid-19, juga karena sanksi AS yang diterapkan saat pemerintahan Donald Trump.

Baca juga: Disebut Pembunuh, Biden Tolak Tantangan Putin Debat Live

Aksi itu direspons kelompok pro-pemerintah juga dengan menggelar aksi, setelah presiden meminta mereka mempertahankan revolusi. Presiden Miguel Diaz-Canel mengeklaim, demonstrasi itu didalangi oleh AS yang ingin mengganggu stabilitas Kuba. Dia menjanjikan “respons revolusioner” atas pergerakan massa itu, sehingga ditanggapi diplomat AS untuk Amerika Latin.

Dalam kicauannya di Twitter dilansir BBC Senin (12/7/21), Julie Chung mengaku khawatir atas adanya seruan “pergi berperang” di Kuba.

“Kami mendukung hak rakyat Kuba untuk berorasi secara damai. Kami menyerukan supaya pihak-pihak terkait tak melakukan kekerasan,” tegasnya. (kompas/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles