17.7 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Bagian dari Beijing, China Sebut Taiwan Bukanlah Sebuah Negara

Beijing, MISTAR ID

China mengumbar ancaman terhadap Taiwan yang baru saja menggelar Pemilu, dimana Calon Presiden pro-kemerdekaan William Lai Ching-te menang.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, setiap langkah menuju kemerdekaan Taiwan akan dihukum keras.

Para pemilih di Taiwan telah menolak seruan berulang-ulang dari Beijing untuk tidak memilih Lai, sehingga memberikan kemenangan telak bagi politisi yang dianggap oleh Partai Komunis China sebagai separatis yang berbahaya.

Beijing yang mengeklaim Taiwan sebagai wilayah China dan tidak pernah melepaskan kekuatan untuk mengendalikannya, menanggapi kemenangan Lai dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan mengubah “tren reunifikasi China yang tidak dapat dihindari”.

“Jika ada orang di pulau Taiwan yang berpikir untuk merdeka, mereka akan berusaha memecah wilayah China, dan tentu saja akan dihukum keras baik oleh sejarah maupun hukum,” kata Wang Yi dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry di Kairo, seperti dikutip AFP, Senin (15/1/24).

Baca Juga : Menang Pilpres Taiwan, Ini Harapan Lai Ching-te

Wang Yi mengatakan, apapun hasil Pemilu, Taiwan tidak bisa mengubah fakta dadar bahwa hanya ada satu China dan Taiwan yang menjadi bagiannya.

“Ini jalan buntu,” ucapnya.

Menurut Wang Yi, Taiwan tidak pernah menjadi sebuah negara. Taiwan bukan sebuah negara di masa lalu, dan tentu saja tidak akan menjadi sebuah negara di masa depan.

“Upaya untuk mencapai tujuan tersebut, sangat mengancam kesejahteraan rekan senegaranya di Taiwan, sangat merugikan kepentingan fundamental bangsa China, serta sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas di kawasan Selat Taiwan,” pungkasnya. (snc/hm24)

Related Articles

Latest Articles