26.2 C
New York
Friday, July 5, 2024

AS dan Inggris Serang 36 Target Houthi di Yaman

Terlepas dari serangan terhadap kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran, Pentagon mengatakan bahwa mereka tidak ingin berperang dengan Iran dan juga tidak percaya bahwa Teheran menginginkan perang.

Partai Republik AS telah meningkatkan tekanan pada Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat untuk memberikan pukulan langsung kepada Iran.

Belum diketahui bagaimana Teheran akan menanggapi serangan-serangan tersebut, yang tidak secara langsung menargetkan Iran tetapi merendahkan kelompok-kelompok yang didukungnya.

Baca juga: Komandan Elite Israel Tewas Digempur Hamas di Jalur Gaza

Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan-serangan di Irak dan Suriah merupakan satu lagi kesalahan petualang dan strategis AS yang hanya akan menghasilkan peningkatan ketegangan dan ketidakstabilan.

Irak memanggil duta besar AS di Baghdad untuk menyampaikan protes resmi setelah serangan-serangan di negara tersebut.

Kantor Berita Yaman (Saba) yang dikelola Houthi mengatakan bahwa AS dan Inggris melancarkan 14 serangan pada hari Sabtu di gubernuran Taiz dan Hodeidah.

Sebelas dari serangan tersebut menargetkan daerah Al-Barah di Distrik Maqbanah dan beberapa daerah di Distrik Haifan, kata sumber keamanan kepada kantor berita tersebut. Tiga serangan lainnya menargetkan Jabal Al-Jada’ di Distrik Al-Lahiya dan Distrik Al-Salif di Kegubernuran Al-Hudaydah.

Strategi Biden yang muncul di Yaman bertujuan untuk melemahkan militan Houthi, namun tidak sampai pada upaya untuk mengalahkan kelompok tersebut atau secara langsung menghadapi Iran, sponsor utama Houthi, kata para ahli.

Strategi ini memadukan serangan militer terbatas dan sanksi, dan tampaknya bertujuan untuk menghukum Houthi sambil membatasi risiko konflik Timur Tengah yang lebih luas. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles