23.9 C
New York
Wednesday, June 26, 2024

Anjing Bisa Tertular Covid-19 Dari Manusia Tapi Tidak Sebaliknya

Washington, MISTAR.ID

Dua anjing yang sebelumnya dilaporkan terinfeksi Covid-19 tertular dari pemiliknya, jelas para peneliti yang melakukan penelitian kepada dua anjing tersebut. Sebuah analisis dari urutan genetik virus menunjukkan virus kedua anjing itu identik dengan virus pada pemilik yang terinfeksi.

Para peneliti mencurigai, infeksi itu telah ditularkan dari pemilik ke anjing dan memiliki hubungan genomik langsung yang sangat mendukung, kata Malik Peiris, seorang ahli virologi di Universitas Hongkong yang memimpin penelitian.

Studi ini tidak menunjukkan bukti, anjing dapat menularkan infeksi ke anjing atau manusia, tetapi tidak mungkin untuk memastikan ke arah mana virus itu bergerak. Meskipun analisis menegaskan bahwa orang dengan Covid-19 dapat menginfeksi anjing, kemungkinan terjadinya hal ini sangat rendah, kata Arjan Stegman, seorang ahli epidemologi hewan di Universitas Utrect di Belanda. Dalam penelitian ini hanya 2 dari 15 anjing yang hidup dengan orang terinfeksi terserang penyakit.

Seekor anjing jenis Pomeranian dan German Sheperd dilaporkan positif Covid-19 termasuk kucing di Hongkong dan dua lainnya di negara bagian New York. Empat ekor harimau dan tiga singa di Kebun Binatang Bronx, New York juga dinyatakan positif. Penelitian sebelumnya kucing dapat menularkan virus ke kucing lain tanpa menunjukkan gejala.

Studi Hongkong mendeteksi RNA dan antibodi virus pada kedua anjing, dan virus hidup di salah satunya, dan kedua anjing tidak sakit parah. Temuan ini mendukung hasil penelitian pada bulan April, dimana para peneliti di China sengaja menginfeksi anjing dengan Covid-19.

Asosiasi Medis Dokter Hewan Amerika merekomendasikan agar orang-orang yang terinfeksi Covid-19 memakai masker saat merawat hewan peliharaan mereka. Juga hindari mengelus, memeluk atau berbagi makanan dengan hewan dan harus mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan mereka.

Sebuah teori terkemuka menunjukkan, spesies perantara bersentuhan dengan orang-orang di pasar hewan liar di Wuhan, dimana anjing, kucing dan mamalia lainnya dijual di pasar seperti itu. Virus ini tampaknya memiliki inang yang cukup luas.

Tetapi para peneliti juga khawatir, laporan tersebut mungkin menyebabkan orang-orang meninggalkan hewa peliharaan mereka. Perlu kebijakan yang lebih untuk mencegah penyebaran virus antar hewa dan manusia.

 

Sumber: Nature.com
Pewarta; Julyana Ang
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles