Aksi Bom Bunuh Diri Kelompok Militan Al-Shabaab Tewaskan Sedikitnya 20 Tentara Somalia
aksi bom bunuh diri kelompok militan al shabaab tewaskan sedikitnya 20 tentara somalia
Mogadishu, MISTAR.ID
Seorang pembom bunuh diri menyerang sebuah kamp latihan militer di ibu kota Somalia, Mogadishu. Sedikitnya 20 tentara tewas dalam serangan bunuh diri itu, menurut pihak berwenang Somalia.
Melansir AFP, Selasa (25/7/23), kelompok militan al-Shabaab yang berafiliasi dengan al-Qaeda dengan cepat mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap akademi militer Jaalle Siyad.
“Lebih dari 20 orang tewas dalam ledakan itu,” kata anggota parlemen Somalia Mohamed Ibrahim Moalimu kepada AFP.
Baca juga: Bom Mobil Meledak di Somalia, 100 Orang Tewas
“Korbannya bukan pemuda biasa, mereka tentara yang mempertahankan negaranya dari teroris,” kata Moalimu.
Anggota parlemen lainnya, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan 27 orang tewas dan hampir 60 lainnya luka-luka.
Menurut para saksi, pria tersebut pergi ke tempat Brigade Infanteri ke-14 seharusnya memulai pelatihan dan meledakkan rompi peledak yang dikenakannya.
Baca juga: Bom mobil di Somalia tewaskan delapan orang
“Saya berada di kamp tentara terdekat ketika ledakan terjadi dan kami bergegas ke tempat itu. Sangat menakutkan,” kata tentara Somalia Mohamed Hassan.
“Penyelidikan sedang berlangsung dan jumlah korban tewas bisa lebih tinggi,” tambahnya.
Masih belum jelas bagaimana pelaku bom bunuh diri memasuki kamp tersebut.
Brigade Infanteri ke-14 dibentuk untuk memperingati serangan paling mematikan di Somalia pada 14 Oktober 2017, ketika sebuah truk berisi bahan peledak meledak di distrik perbelanjaan yang sibuk, menewaskan 512 orang dan melukai 295 lainnya.
Baca juga: 12 Orang Tewas dalam Bentrok Senjata di Somalia Tengah
Parlemen Somalia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tentara yang tewas dalam serangan pada Senin (24/7/23) waktu setempat.
“Ini adalah tragedi nasional,” kata Wakil Presiden Abdulahi Omar Abshirow.
Al-Shabaab, sebuah organisasi yang bersekutu dengan Al-Qaeda, berusaha menggulingkan pemerintah di Mogadishu sejak 2007 melalui pemberontakan berdarah.
Anggota Al-Shabaab diusir dari Mogadishu pada 2011 tetapi tetap menjadi kekuatan yang mematikan meskipun ada serangan besar-besaran oleh pasukan pro-pemerintah pada Agustus tahun lalu, yang didukung oleh pasukan Uni Afrika dan serangan udara AS.
Baca juga: Somalia Diguncang Ledakan Dahsyat, 9 Tewas dan 8 Terluka
Kelompok tersebut terus menguasai sebagian besar negara dan terus melakukan serangan mematikan terhadap sasaran sipil, politik dan militer. (Mtr/hm21).
PREVIOUS ARTICLE
Jelang 17 Agustus, Pedagang Bendera Musiman Mulai Bermunculan