Seoul, MISTAR.ID
Korea Selatan dan Korea Utara pada Kamis (27/7/23) menandai peringatan 70 tahun penandatanganan gencatan senjata yang menghentikan Perang Korea selama tiga tahun.
Itu adalah gencatan senjata terlama yang dinegosiasikan dalam sejarah.
Pada 27 Juli 1953, para pemimpin militer dari Korea Utara, Tiongkok, dan United Nations Command (UNC) yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Pihak-pihak yang bertikai dalam perang Korea selama tiga tahun bertemu di Panmunjom karena mereka menyetujui kesepakatan gencatan senjata.
Komisi gencatan senjata militer dibentuk untuk merundingkan dan mengimplementasikan ketentuan perjanjian.
Baca juga: Delegasi 22 negara Akan Ikuti Upacara Gencatan Senjata Perang Korea
Ketika gencatan senjata ditandatangani, banyak orang Korea mengira itu hanya sementara dan akan segera ada perjanjian perdamaian permanen atau reunifikasi kedua Korea.
Namun 70 tahun kemudian, Semenanjung Korea tetap menjadi kotak api karena tidak adanya perjanjian damai yang permanen.
Pertemuan Reguler Sebelumnya
Dulu ada pertemuan rutin di Panmunjom sampai Korea Utara menarik diri dari komisi gencatan senjata militer pada tahun 1994.
Pensiunan perwira Angkatan Darat AS, Steve Tharp, telah tinggal di Korea Selatan selama 32 tahun. 14 tahun saat bertugas aktif termasuk waktu di Komisi Gencatan Senjata Militer UNC.
Baca juga: Penusukan Brutal Tewaskan 1 Orang dan Lukai 3 Lainnya di Korea Selatan
Pada saat itu, dia banyak bertemu dengan pejabat militer Korea Utara dan China di area keamanan bersama.
Di antara diskusi tersebut adalah pemulangan “sisa-sisa perang” dari Korea Utara. Tentara UNC yang tewas dan jenazahnya tetap tinggal di Korea Utara, katanya pada jumpa pers awal bulan ini.
“Kebanyakan dari diskusi itu adalah tentang jenazah AS tetapi kami bahkan memiliki apa yang diduga sebagai jenazah dua tentara Inggris (UK) pada musim gugur 1995. Satu lagi adalah tentara Korea Utara yang tersapu ke selatan selama banjir melewati sungai,” katanya.
Gangguan Dalam Komunikasi
Saat ini, satu-satunya saluran komunikasi yang masih terbuka adalah hotline di Panmunjom. Meski begitu, orang Korea Utara tidak selalu menjawab telepon.
Baca juga: Korea Utara Dilaporkan Luncurkan Rudal Balistik Jarak Jauh ke Arah Laut Timur
Sejak gagalnya pembicaraan antara mantan Presiden AS, Donald Trump, dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada KTT Hanoi 2019. Negara yang terisolasi itu telah menolak semua upaya kontak dari Korea Selatan.
Insiden baru-baru ini tentang seorang tentara AS yang menghilang ke Korea Utara selama tur di Panmunjom sekali lagi menyoroti komplikasi dari dua tetangga yang secara teknis masih berperang.
“Perjanjian gencatan senjata ini ada di Guinness Book of Records, sebagai gencatan senjata terlama di dunia. Dan 70 tahun adalah waktu yang lama untuk gencatan senjata yang seharusnya bersifat sementara, untuk bertahan,” kata Letnan Jenderal Andrew Harrison, Wakil Komandan UNC di Korea.
Baca juga: Korea Selatan Buka 30 Ribu Lowongan Kerja Bagi Warga Asing
“Terlepas dari kenyataan bahwa jutaan orang telah tewas dalam konflik tersebut, itu masih merupakan perang yang terlupakan bagi banyak orang di luar Korea. Dan saya telah belajar. Bahwa perang dapat menyerang Anda dengan sangat mudah. Dan kita hanya perlu melihat pelajaran dari Ukraina dalam beberapa tahun terakhir untuk melihat bahaya dan kerugian jika terjadi perang atau konflik pecah.” (CNA/hm21).
