Dina Lumbantobing Sosok yang Optimis Dalam Pergerakan Perempuan
dina lumbantobing sosok yang optimis dalam pergerakan perempuan
MISTAR.ID – Sosok perempuan satu ini boleh dibilang kakak bagi aktivis perempuan di Sumatera Utara. Ia tak hanya sekedar memperjuangkan hak-hak perempuan, tetapi ia juga aktiv dalam mendorong perempuan dan aktivis perempuan untuk duduk dalam jabatan publik termasuk menjadi anggota parlemen. Karena tujuannya adalah, perempuan harus ikut dalam kebijakan yang menentukan nasib perempuan. Baginya, perempuanlah yang paling memahami kondisi dan kebutuhan perempuan, termasuk dalam bernegara.
Dina Lumbantobing. Akrab dipanggil Dina, beliau adalah seorang aktivis wanita dan spesialis gender dan pemberdayaan perempuan pada pengembangan dan organisasi LSM pengarusutamaan gender. Selama lebih dari 30 tahun lebih, Dia telah bekerja di berbagai proyek yang berkaitan dengan isu-isu di seluruh wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.
Bergelar Master Gender & Development Studies dari Sussex University, Inggris, Dina berpengalaman luas bekerja dengan LSM di Indonesia dan Asia Tenggara. Antara lain, mengepalai penelitian dan kapasitas divisi pembangunan pesada dan orang yang bertanggung jawab untuk Women Crisis Center “Sinceritas” di Medan pada tahun 2004, menjadi Anggota Dewan Eksekutif untuk Asia Tenggara, koordinator Jaringan Aktivis Perempuan Sumatera Utara dan berfungsi sebagai Anggota Dewan Eksekutif untuk Asia Tenggara, Asosiasi Asia Pasifik Selatan untuk Pendidikan Dasar dan Dewasa (ASPBAE) antara Tahun 2007-2008.
Memperingati hari Ibu tahun ini, semangat Dina Lumbantobing masih tetap membara. Dalam diskusi bersama aktivis perempuan sabtu (20/12/19) di Medan, Dina mempertegas, bahwa hari Ibu harus diperingati sebagai hari pergerakan perempuan.
Hari ibu memiliki sejarah gerakan perempuan pada tahun 1928 lalu. Tetapi menurut Dina, sebutan hari ibu kurang tepat karena mempunyai makna sebagai ibu biologis. Padahal banyak perempuan yang berjuang bukan karena ia sebagai ibu biologis.
Harus diakui, Kongres Perempuan Indonesia 1928 memiliki andil yang cukup besar bagi kemerdekaan perempuan di Indonesia saat ini.
Menurut Dina, ada banyak capaian perjuangan perempuan dalam kurun waktu yang cukup panjang ini. Diantaranya adalah dengan lahirnya Undang-undang untuk batas usia perkawinan anak, persoalan kekerasan dalam rumah tangga, serta hak perempuan dalam berpolitik. Jika tidak diawali oleh gerakan perempuan masa dulu, mungkin kita tidak sebebas dan bergerak seperti saat ini.
Menurut Dina, Satu hal yang membanggakan Indonesia. Terlepas bagaimana sosoknya, namun Indonesia pernah memiliki Presiden Perempuan. Bahkan dibandingkan Amerika sendiri.
Dina Lumbantobing begitu gencar mendorong perempuan. Melalui Lembaga Pesada, Dina menjadikan lembaga tersebut menjadi organisasi yang kuat dan menjadi ‘rumah’ bagi perempuan-perempuan akar rumput. Tahun ini Pesada berhasil mendudukan 4 perempuan yang dikader menjadi anggota DPRD diantaranya di Humbanghasudutan, Pakpak Barat.
Ada satu kebanggaan bagi Dina melihat perempuan saat ini bisa duduk sebagai aanggota dewan. Karena mereka harus bersaing dengan laki-laki, lebih-lebih lagi ditengah politik uang yang kian meraja lela.
Namun harus diakui Dina, bahwa saat ini militansi aktivis perempuan generasi baru masih kurang. Hal ini banyak faktor yang menyebabkan, diantaranya adalah sibuk dengan budget dan virtual. Tetapi tidak ada kata pesimis dalam setiap perjuangan. Dina Lumbantobing adalah sosok yang Optimis untuk perjuangan perempuan.
PREVIOUS ARTICLE
Ramdeswati Pohan, MSP Rezeki Jabatan Tidak Akan Tertukar