Sergai, MISTAR.ID
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PTPN IV Regional 1 Rambutan yang beralamat di Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mengalami kerugian karena telah kebobolan minyak CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah, Rabu (18/6/24) lalu.
Namun anehnya, meski pelaku yang telah membuat kerugian bagi negara itu ditangkap oleh tim keamanan, pihak PKS tersebut memilih tidak melanjutkan permasalahan ini ke hukum atau ke polisi, melainkan hanya diselesaikan secara internal dengan cara pelaku membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi kembali.
Tindakan PKS Rambutan yang dipimpin Isnundar tidak melanjutkan kasus ini ke jalur hukum atau tidak melapor ke polisi menjadi tanda tanya besar. Publik mencurigai apabila kasus ini dilaporkan ke polisi, akan menyeret nama manager sehingga pihak PKS memlih kasus ini dihentikan hanya di internal PKS.
Informasi berhasil dihimpun, Sabtu (21/12/24), pencurian CPO itu terungkap setelah Azrif selaku asisten teknik mencurigai gerak gerik dari sopir truk tangki CPO atas nama Riki Wiradana.
Atas kecurigaan tersebut, kemudian Riki diamankan dan dibawa ke Pospam PKS. Setelah diinterogasi, Riki mengakui telah mencuri CPO sebanyak 290 kg setiap hari dan bekerja sama dengan kerani produksi atas nama Budiyanto dan kerani timbang Dasa dan Rudi Hartono.
Baca Juga :Â Pencuri Minyak CPO di PT KBN/PT SAN Belawan Masuk Meja Hijau
Setelah CPO itu dijual, Riki selanjutnya membagi uang hasil curian itu kepada kerani produksi Budi dan Dasa sebanyak Rp400.000 hingga Rp3.600.000 melalui transaksi transfer.
Atss keterlibatan mereka, dikabarkan ketiga karyawan itu kini diberhentikan atau dipecat oleh Pihak PTPN IV Regional 1.
“Riki juga telah mengakui bahwa CPO tersebut dijual ke penadah atas nama Irul di Seibamban, Kabupaten Sergai dan lokasi transaksi dilakukan di gerbang tol Tebingtinggi, persisnya di jalan lintas sumatera (jalinsum) Tebingtinggi – Sei Rampah depan Gardu PLN,” ujar sumber yang tidak mau namanya ditulis.
Menanggapi hal itu, Melinda Lubis Humas PKS Rambutan saat dikonfirmasi via WhatsApp tidak memberikan jawaban. Hingga berita sampai ke meja redaksi, pihak PKS belum memberikan tanggapannya. (damanik/hm24)
