17.2 C
New York
Wednesday, September 25, 2024

Dibegal di Simpang Griya, Teman Wanita MF Diduga Komplotan Begal

Medan, MISTAR.ID

Dari 6 orang pelaku pembegalan terhadap dirinya, MF menduga bahwa teman perempuannya DA merupakan bagian dari komplotan tersebut. Pasalnya, DA hingga kini enggan bersedia menjadi saksi dalam perkara begal yang dialami MF. Selain itu, MF mendapat informasi dari rekan-rekannya bahwa DA merupakan cewek ‘pemain’.

Dijelaskan MF, dia dan DA berkenalan melalui sosial media Instagram. Setelah saling bertegur sapa, keduanya bertukar nomor WhatsApp. Keduanya pun melanjutkan percakapan dari sana dan bersepakat untuk bertemu.

“Aku kenal sekitar 2 Minggu dari IG. Terus chattingan dari WA. Udah sempat mau ketemu kemarin, tapi nggak jadi,” ungkapnya.

Baca juga:Saat Antar Pulang Teman Perempuan, Pria ini Dibegal di Simpang Griya

Saat itu, MF mengakui sudah menunggu DA di Pasar I Tengah, Medan Marelan. DA mengaku tinggal di kawasan itu dan meminta MF untuk menunggu. Namun setelah beberapa jam menunggu, DA tak kunjung tiba dan MF memilih pulang.

“Disitu udah agak curiga juga aku. Aku mau masuk ke gang nggak dikasihnya. Jadi aku pulang,” lanjutnya.

Dalam perjanjian ketemu yang kedua, keduanya pun akhirnya bertemu, Senin (9/9/24) sekira pukul 21.30 Wib. Keduanya menghabiskan malam di kawasan Jalan Setiabudi, Tanjung Sari.

Baca juga:Heboh Pria Jadi Korban Begal di Nias Selatan, Ini Penjelasan Polisi

“Aku jemput dia di depan gang. Terus itu lah pagi mau ku antar, kena begal. Sebelumnya kulihat dia sempat memfoto kereta ku dari belakang,” ungkap MF.

Selain itu, saat diminta MF untuk menemaninya membuat laporan, DA tidak bersedia. DA pun mengatakan pada MF kalau pelakunya tertangkap untuk mengabarinnya.

“Nggak mau dia, padahal dia kan saksi disitu. Terus dia chat aku sambil ketawa gitu pas aku minta dia ke Polsek jadi saksi. Katanya kalau udah ketangkap kabarin,” tutur MF.

Baca juga:Beraksi di 7 Lokasi, Komplotan Begal Motor Ditembak Polisi

Kecurigaan MF kembali memuncak saat beberapa temannya yang mengenal DA, mengatakan bahwa DA sering terlibat dalam aksi kejahatan.

“Kawan ku ada beberapa yang kenal. Katanya dia sering juga meninggalkan hp orang, kereta orang gitu. Makanya ini mau disurati polisi. Kalau nggak mau juga kata polisi mau dijemput paksa,” pungkasnya.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Harles Gultom ketika dikonfirmasi mengatakan akan mengecek laporan tersebut.

“Laporan sudah kami terima. Kami masih melakukan penyelidikan,” jawabnya singkat.(putra/hm17)

Related Articles

Latest Articles