19.2 C
New York
Saturday, June 29, 2024

Warga Pandan Digigit Ular, Obat Serum di RSUD Tak Ada Stok

Pandan, MISTAR

Dini Agustina,37, warga Jalan Kolonel Bangun Siregar, Kelurahan Kalangan,Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah digigit ular sepanjang 1 meter Jumat (29/6/24) sekira pukul 20.00 WIB. Namun, stok obat di RSUD PANDAN tempat korban dirawat, habis.

Bahkan, karena stok habis, ditanya ke RS terdekat seperti RSU FL Tobing, Dinas Kesehatan Tapteng dan Dinas Kesehatan Kota Sibolga juga tak ada.

Menurut Ahmad Sani Tampubolon, 38, suami korban, ketika mereka melintasi jalan Padangsidimpuan Kelurahan Mangga Dua, seekor ular sepanjang 1 meter berwarna coklat kehitaman mendadak menggigit kaki, persisnya di bawah mata kaki.

“Persis berdekatan dengan rumah dr Susi Siregar, kejadiannya,” jelas Ahmad Sani.

Baca juga:Ajaib! Ular Kobra Mati Usai Digigit Balik Bocah 8 Tahun di India

Selanjutnya, kata dia, mereka membawa ke RSUD PANDAN sekira 1 kilometer dari lokasi kejadian.

“Menurut keterangan paramedis, obat serum yg untuk mengobati istri saya habis,” keluh Ahmad Sani.

Sebagai pertolongan sementara, pihaknya mengobati secara tradisional dengan menggosok gosokkan bawang merah di kaki bekas gigitan ular.

Hingga berita ini dikirim, menurut pihak keluarga, kondisi korban masih sehat dan masih dirawat di RSUD PANDAN.

Direktur RSUD Pandan dr Fadli Syahputra yang dikonfirmasi Mistar mengakui tidak adanya serum untuk mengobati korban.

“Saya juga telah menanyakan ke RSUD FL Tobing Sibolga, Dinas Kesehatan Tapteng, Dinas Kesehatan Kota Sibolga, mereka juga tak punya stok serum untuk korban gigitan ular,” kata Direktur RSUD Pandan.

Baca juga:Diduga Digigit Ular Berbisa, Seorang Pria Tewas di Areal Kebun Dolok Sinumbah

Dia mengatakan akan terus memonitor pasien, dan terus berupaya maksimal untuk merawat pasien.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Pandan, Kecamatan Sarudik sangat menyesalkan ketiadaan obat untuk korban gigitan ular.

“Kita heran, masak sebesar RSUD Pandan, RSUD FL Tobing, Dinas Kesehatan dua daerah tak ada stok obat untuk gigitan ular. Bagaimana pula kalau ada beberapa orang yang menjadi korban gigitan ular,” keluh H. Hutagalung yang dibenarkan P. Hutabarat, beserta sejumlah warga lainnya. (poltak/hm06)

Related Articles

Latest Articles