19 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Viral Maling Handphone di Medan Johor

Medan, MISTAR.ID

Baru-baru ini seorang pria yang belum diketahui identitasnya di kawasan Kecamatan Medan Johor, Kota Medan mendadak viral di media sosial (Medsos). Pasalnya, dalam beberapa aksi pencurian handphone di kawasan itu, pria tersebut kerap terekam menjadi pelakunya.

Bahkan, dalam keterangan video yang dilihat mistar.id, Kamis (18/1/24) pagi, pria tersebut dalam kurun waktu dua minggu sudah melakukan aksinya pencurian kurang lebih lima kali.

Terakhir ini, pria itu beraksi di Jalan Brigjend Zein Hamid, Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Medan Johor, tepatnya di sebuah usaha jasa pencucian pakaian Family Coin Laundry. Dari rekaman CCTV, terlihat pria berbadan sedang tersebut mencuri tiga unit handphone sekaligus.

Pelaku tampak mengenakan jaket berwarna abu-abu, memakai helm hitam dan celana panjang. Pelaku awalnya berhenti mengendarai sepeda motor dari arah Kecamatan Delitua, lalu turun ke arah laundry tempat pelaku beraksi.

Baca juga: Viral Emak-Emak Gerebek Gubuk Narkoba di Sunggal

Kemudian, pelaku tampak mondar-mandir di depan ruko sambil melihat situasi. Begitu dirasa aman, ia pun masuk dan langsung mengambil handphone yang diletakkan di atas meja, tepatnya belakang meja kasir.

Setelah melakukan aksinya pelaku langsung melarikan diri dengan mengendarai sepeda motornya ke arah pusat Kota Medan.

Ardi (72) pemilik laundry Family Coin mengatakan, aksi pencurian terjadi pada Selasa (16/1/24) malam sekira pukul 19:30 WIB lalu. Kata dia, saat itu anaknya yang menjaga usaha laundry sedang mengambil makanan ke dalam rumah.

“Saat kejadian anak saya yang menjaga toko dan sedang mengambil makanan ke dalam. Ditinggal sebentar saja sudah hilang. Pelaku satu orang menggunakan helm,” kata Ardy, Rabu (17/1/24) malam.

Baca juga: Viral Video Larangan Parkir Depan Rumdis Kapolres, Ini Jawaban Dishub

Korban juga sempat curiga handphone diambil pelanggan laundry. Namun ketika dicek rekaman CCTV, ternyata yang mengambil bukan pelanggan, melainkan orang tak dikenal.

Pasca kehilangan, korban tidak melapor ke polisi karena merasa jumlah kerugian tidak terlalu besar. Namun mereka melapor ke Bank, karena khawatir data yang berada di dalam maupun saldo diambil serta disalahgunakan.

Selain itu, mereka juga melapor ke provider yang digunakan supaya nomor handphone dapat diblokir atau diambil alih. (Matius/hm20)

Related Articles

Latest Articles