15.6 C
New York
Friday, May 17, 2024

Viral Keluarga Pasien di Asahan Mengamuk di RS, Manajemen Jelaskan Duduk Perkara

Asahan, MISTAR.ID

Viral di sosial media facebook keluarga pasien ribut di rumah sakit Wira Husada Kisaran, Kabupaten Asahan. Diduga keributan itu terjadi karena nomor urut antrian pasien yang dilangkahi.

Video tersebut viral dibagikan oleh akun facebook Agustua Gabe pada Kamis (13/7/23). Dalam amatan wartawan disebutkan dalam video itu pihak pasien merasa kesal karena telah lama menunggu namun nomor antriannya dilangkahi.

Dijelaskannya dalam narasi status facebook tersebut bahwa pasien BPJS Kesehatan sudah datang sejak pagi mengantre. Namun saat mendekati nomor gilirannya dipanggil petugas rumah sakit melangkahi nomor antrian mereka dan memanggil nama lain.

Baca juga: Lantai 5 Rumah Sakit Vita Insani Terbakar, Pasien Sempat Panik Berhamburan

Sontak hal itu menimbulkan keributan dari keluarga pasien di rumah sakit tersebut. Tampak dua orang wanita diduga keluarga pasien tidak terima dan memarahi petugas administrasi yang ada di sana.

Terlihat keributan itu berusaha ditenangkan oleh Satpam Rumah Sakit namun para wanita yang ribut dari keluarga pasien tersebut merasa tidak terima walaupun akhirnya mereka keluar dari tempat tersebut.

Video itu kemudian viral dan sudah lebih dari 50 kali dibagikan di sosial media facebook. Wartawan kemudian melakukan konfirmasi kepada pihak rumah sakit melalui direktur dr Faizal Muslim.

Baca juga: Berang, Kaum Ibu Gerebek Judi Tembak Ikan di Simpang Empat Asahan

Kepada wartawan, direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Wira Husada Kisaran, dr Faizal Muslim menjelaskan muasal dan duduk perkara keributan itu bisa terjadi.

“Pasien itu sudah datang jam 11 (siang) ke resepsionis untuk mendaftar dan saat itu sudah kita jelaskan kalau dokter prakteknya baru datang jam 2 sampai jam 4 sore, akhirnya pasien ini menunggu keluar (rumah sakit),” kata Faizal Muslim menjelaskan.

Pada saat sore ketika dokter datang, keluarga pasien tersebut kembali menunggu dan duduk mengantri di bangku dengan nomor antrean 7. Namun, seorang keluarga pasien dengan nomor urut 9 datang bermohon untuk didahulukan karena kondisinya yang mendesak butuh penanganan cepat.

Baca juga: Pesta Pernikahan di Asahan Kacau, Sebab Wanita Ini Mengaku Istri Mempelai Pria

“Karena jarak antrian yang tidak jauh, sehabis melayani pasien dengan nomor antrian 9 petugas kemudian baru memanggil nomor antrian 7. Di sini, pasien tersebut bahkan telah selesai dilayani oleh dokter dan di sini belum belum terjadi (keributan),” ujar dr Faizal.

Barulah keributan itu datang setelah keluarga pasien nomor urut 7 tersebut selesai dari ruang praktek dokter. Petugas rumah sakit menanyakan kepada keluarga pasien mengapa data nomor kepesertaan BPJS Kesehatan tidak sesuai dengan NIK di sistem online.

“Ketika dia keluar dari ruang dokter, petugas kan validasi lagi yang ternyata ada ketidaksesuaian data antara NIK dengan BPJS-nya. Di situlah mungkin meledak emosinya karena dari awal merasa dilompati nomor urutnya,” jelas dr Faizal.

Baca juga: Bus Penjemputan Rombongan Jamaah Haji Asahan Alami Kecelakaan Beruntun

Pada saat itu, dr Faizal menambahkan kasus ketidaksesuaian NIK dan nomor peserta BPJS Kesehatan sebenarnya bisa diselesaikan. Hanya saja, petugas rumah sakit tak sempat menjelaskan karena tak diberi kesempatan berbicara karena terus terusan dimarah-marahi sebagaimana pada video yang beredar.

“Ada sebenarnya solusi, tapi petugas kami tidak dikasih kesempatan berbicara karena pihak keluarga pasien yang bisa dilihat di video itu sudah pada marah-marah,” ujar Faizal. (Perdana/hm21).

Related Articles

Latest Articles