Medan, MISTAR.ID
Beragam cara bandar narkoba memasok narkotika bisa masuk ke wilayah Indonesia. Polisi mengungkapkan salah satu cara peredaran narkotika dari luar negeri menggunakan pekerja migran ilegal (PMI).
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, modus yang pernah ada dalam peredaran narkotika dengan mengantar langsung barang tersebut kepada pembeli.
“Tapi ini sudah jarang karena sulit, karena sangat berisiko dan mereka tahu bahwa kemudian akan punya risiko yang besar dalam proses ini,” kata Agung, Rabu (5/6/24).
Agung menyebutkan, perkembangan peredaran narkotika menjadi lebih beragam dengan melibatkan banyak orang. Bandar narkoba disebut menggunakan beberapa orang dengan berbagai peran sehingga lebih cepat dan sulit terendus kepolisian.
“Kemudian dari yang sudah bisa masukkan akan melempar lagi ke kurir-kurir untuk bisa menuju ke orang-orang yang memesan. Pemesannya bisa ada di Sumatera, ada di Medan, bisa aja di Jawa, di luar Jawa, dan dikendalikan agar barang itu bisa sampai. Itulah maka peran kurir tadi yang tertangkap di Kualanamu. Itu bisa kita tunjukkan,” jelasnya.
Baca Juga : Masuk Provinsi Rawan Narkoba, Polda Sumut Sita 419,20 Kg Sabu
Adapun tokoh yang bisa menjalankan peredaran ini harus dapat mudah dikontrol. Agung menyebutnya seperti peredaran narkotika yang dijalankan oleh narapidana. Menggunakan narapidana untuk mengedarkan narkotika juga terbilang efisien, lantaran yang dipekerjakan telah memahami cara mendistribukan barang haram tersebut.
“Contohnya adalah napi. Napi itu adalah orang-orang yang bisa dikendalikan, bisa dikontrol oleh pengendali sehingga kemudian dimanfaatkan jaringan pasarnya yang dia miliki untuk kemudian bisa mendistribusikan barang-barang ini,” terangnya.
Selain itu, Agung menyebutkan kini telah ada peredaran narkotika yang dipasok dari sebuah kapal. Disebutkan kapal itu sebelumnya telah disulap menjadi pabrik narkoba.
