10.1 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Polisi Dalami Kasus Tipu Gelap Dana Umroh di Simalungun

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Satreskrim Polres Simalungun hingga kini masih terus melakukan pendataan terkait jumlah kerugian para korban yang gagal berangkat umroh. Dimana sejumlah korban yang hendak berangkat umroh tersebut pun sudah menyetorkan uang, namun gagal berangkat.

Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Rahmat Ariwibowo menyampaikan, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap jumlah dan juga kerugian yang dialami korban dugaan penipuan dan penggelapan uang keberangkatan umroh. “Masih kami data kan dan dalami dulu. Ini lah masih kami dalami,” ungkap Rahmat Ariwibowo singkat ketika dikonfirmasi, Senin (7/11/22).

Diketahui, Jimi Manurung salah seorang korban yang melaporkan seorang wanita berinisial MS tersebut pun menyampaikan laporan ke Polres Simalungun pada Selasa (18/10/22) lalu. Laporan itu dilayangkan setelah gagal berangkat umroh dengan para korban lainnya.

Baca Juga:Diduga Gelapkan Uang PAUD dan Jemaah Umroh, Warga Hutonduhan Simalungun DPO

“Saya sudah buat laporan hari Selasa (18/10/22) lalu. Pihak kepolisian bilang mereka akan melakukan penyelidikan. Ada korban lainnya lagi 31 orang. Saya yang dikuasakan 31 orang ini untuk membuat laporan,” ungkapnya beberapa waktu lalu ketika dikonfirmasi.

Seperti diberitakan mistar.id beberapa hari lalu, Jimi dan yang lainnya dijanjikan oleh MS bakal berangkat umroh pada Maret tahun 2021. Namun, setelah bulan Maret, Jimi dan masyarakat lain yang hendak berangkat umroh tidak juga berangkat.

Menurut penuturannya, Jimi yang sudah menyetorkan uang Rp74 juta. MS memiliki travel untuk keberangkat umroh di Siantar/ Simalungun. Namun travel milik MS dengan nama Grend Shafa Nauli yang berkantor di Buntu Bayu itupun kini telah tutup.

Baca Juga:Terdakwa Penggelapan SHM Rajes Ahmad Divonis Lepas, Jaksa Ajukan Kasasi

“Katanya kemarin, Tahun 2021 bulan 3 berangkat umroh. Jadi dapat bulan 3, kok gak berangkat-berangkat. Jadi bulan sembilah lah katanya berangkat. Rupanya bulan sembilan itu sudah kabur dia. Jadi uang umroh ini tidak sampai ke pusat, tidak sampai ke Provinsi karena ada PT-nya di provinsi. Kantor cabangnya di Buntu Bayu,” ujarnya.

“Jadi saya tanya Ustad Ikbal yang punya yayasan ini. Dan dia bilang tidak ada uang sampai kepadanya untuk keberangkan umroh. Jadi sebulan kemudian, kami dikumpulkan oleh kakaknya di Buntu Bayu rumahnya jugak. Mereka bilang jemaah umroh tidak usah sangsi dan akan diberangkatkan, sampai saat ini tidak berangkat karena ada surat pernyataannya,” katanya kembali.(hamzah/hm15)

Related Articles

Latest Articles