Baca juga:Â Dugaan Pencemaran Lingkungan di Sinaksak, Polisi Periksa Pihak SPBU dan Warga
Ironisnya kata Peten Purba, dirinya dan beberapa warga lainnya yang beragama Islam sangat kesusahan di sana. Dimana saat melakukan sholat subuh, atau sholat lima waktu sangat kesusahan untuk mendapatkan air bersih untuk diambil menjadi air wudhu.
“Kami masyarakat beragama muslim ada sekitar 20 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak disana. Ya begitulah lah, mengambil air wudhu saja kesusahan, soalnya sudah bercampur Pertalite airnya,” ujar Paten.
Ditambahkan Paten, permasalahan ini juga sudah dilaporkan oleh pihaknya ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sumut. Terkait hal itu juga pihak SPBU Sinaksak dan juga sejumlah masyarakat yang terdampak sudah diminta keterangan oleh penyidik.
Baca juga:Â Kebocoran BBM Terbukti, Warga Sinaksak Tuntut Keadilan dan Ganti Rugi dari SPBU
“Melalui Pengacara Masyarakat kita sudah melaporkan hal ini. Pihak SPBU juga sudah diperiksa, Kemarin itu Abang saya Selamat Purba dan kakak saya Fatmawati juga turut diperiksa sebagai korban. Mereka juga beragama muslim, mereka juga kesusahan,” imbuh Paten.
Sementara itu, Kuasa Hukum korban Doa Frihat Jon Saragih, mengatakan masalah tersebut hingga kini sedang bergulir dalam proses penyelidikan Ditkrimsus Polda Sumut.
“Prosesnya sedang bergulir, Minggu depan juga kita ke Polda Sumut. Kita percayakan saja Proses yang dilakukan oleh Pihak kepolisian,” kata Jon Saragih.
