20.5 C
New York
Friday, May 10, 2024

Pesan Terakhir Dosen UII kepada Istri Sebelum Hilang Kontak

Jakarta, MISTAR.ID

Ahmad Munasir Raf’ie Pratama, dosen Universitas Islam Indonesia (UII) ternyata sempat mengirimkan pesan kepada istrinya sebelum hilang kontak saat perjalanan pulang dari Norwegia tanggal 12 Februari 2023 lalu.

Informasi itu disampaikan Rektor UII Fathul Wahid melalui keterangannya. Fathul sendiri sebelumnya tergabung dalam tim UII beranggotakan empat orang, termasuk Ahmad untuk mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia sejak tanggal 5 Februari 2023.

Tim UII ke USN dalam agenda mempererat kerja sama kedua universitas, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.

“AMRP (Ahmad) mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi: ‘menunggu boarding’. Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi,” tulis Fathul dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (18/2/23).

Dia menuturkan menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan tim UII adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda. Ahmad yang sendirian dalam penerbangannya sebelumnya juga tidak membagikan detail informasi penerbangannya ke kolega UII maupun istri.

Baca juga:Dosen UII Hilang Kontak, Pesan Terakhir Hingga Jejak Daring di Turki

Fathul menerangkan, perjalanan pulang melalui Riyadh lantaran sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut. Sebelum ke Oslo, kata Fathul, Ahmad sempat memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang terselenggara di Jeddah.

Berdasarkan informasi lisan yang diberikan Ahmad dan dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang istri, Ahmad bakal mendarat di Jakarta pada 16 Februari pukul 18.00 WIB. Adik Ahmad yang menunggu di pintu kedatangan tidak mendapati keberadaan kakaknya, dan pihak Angkasa Pura memastikan nama Ahmad tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.

Sejak benar-benar hilang kontak, klaim Fathul, UII sudah mencoba mengontak Ahmad melalui beragam kanal daring.

“Termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh AMRP,” sambung Fathul.

Guna menelusuri jejak Ahmad, Fathul menyebut, UII juga telah berupaya menghubungi KBRI di Norwegia dan Turki, termasuk mengontak panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan.

UII turut mengontak Turkish Airline di Oslo guna memastikan bahwa Ahmad telah naik pesawat. Namun, dikarenakan ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan jejak Ahmad sulit dilakukan.

Baca juga:Pengadilan China Vonis Mati Seorang Dosen AS

Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring. Alhasil, didapati jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00 waktu setempat.

“Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak,” kata Fathul.

Sekarang ini, pihak UII masih menanti informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk memastikan kota persinggahan terakhir Ahmad.

Teranyar, Ahmad dilaporkan terdeteksi masuk wilayah Amerika Serikat (AS) melalui Bandara Boston. Hal tersebut disampaikan Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangan yang dikutip dari laman resmi UII, Minggu (19/2) malam.

Fathul mengatakan temuan ini didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP). (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles