21.5 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Pembunuh Anak Kandung di Nias Utara Meninggal Dunia

Medan, MISTAR.

Tersangka pembunuhan 3 anak di Dusun II Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, berinisial MT (30) meninggal dunia Minggu (13/12/20) pagi. Tersangka yang merupakan ibu kandung dari 3 bocah tersebut  dilaporkan meninggal dalam perawatan di RSUD Gunung Sitoli dalam statusnya sebagai tersangka pembunuhan.

Kapolres Nias AKBP Wawan Iriawan melalui Paur Humas Polres Nias Aiptu Yadaen F Hulu mengatakan, tersangka meninggal dunia karena jatuh sakit.
Tersangka yang ditangkap pada Rabu (9/12/20) sesaat setelah pembunuhan ini tak mau makan dan minum.

Karena tidak mau makan dan minum, tersangka lalu mengalami muntah-muntah, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Sadis! Ibu Gorok Tiga Anak Kandung Saat Suami Berada di TPS

Yadsen menjelaskan, sebelumnya MT juga sempat dirawat di RSUD Gunung Sitoli karena luka sayatan di leher lantaran mencoba bunuh diri pada Kamis (10/12/20) sekitar pukul 00.30 WIB. Setelah mendapatkan perawatan medis, MT kemudian kembali dibawa ke Unit PPA Sat Reskrim Polres Nias guna dimintai keterangan.

Namun, pada Jumat (11/12/20) sekira pukul 21.00 WIB, tersangka MT mulai mengeluhkan rasa sakit di bagian perutnya. Sehingga dia pun di bawa ke RSU Bethesda Gunung Sitoli untuk melakukan rawat jalan.

Baca juga: Sadis, Anak Tega Bunuh Ibu Kandung Di Tanjung Morawa

Ia kembali mengalami muntah dan mengeluhkan rasa sakit di perut. Demi perawatan yang lebih intensif, ia dilarikan ke RSUD Gunung Sitoli.

“Kemudian tersangka diopname. Namun pada Minggu sekira pukul 06.10 WIB tersangka akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter umum piket di RSUD Gunung Sitoli,” kata Yadaen F Hulu lewat keterangan persnya, Minggu (13/12/20).

Yadsen mengaku, pihak kepolisian saat ini telah melakukan pengecekan terhadap jenazah tersangka di rumah sakit. Kemudian dilanjutkan dengan membuat berita acara serah terima jenazah kepada pihak keluarga. Keluarga lalu menyatakan tidak bersedia dilakukan autopsi.

Ketiga korban yakni berjenis kelamin laki-laki, berinisial YL (5), SL (4), DL (2) diduga digorok ibu kandungnya sendiri karena himpitan ekonomi. Kekejian ini terungkap setelah kakek dan nenek para korban pulang ke rumah usai mencoblos di hari pemungutan 9 Desember dan mendapati ketiga bocah ini tergeletak di lantai tak bernyawa. Sementara sang ibu tergeletak di sisi para korban dengan sebilah parang di tangan. (Iskandar/hm06).

 

Related Articles

Latest Articles