8.8 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Menguak Kasus Kematian Keluarga Kalideres, Gaduh Isu Paham Apokaliptik?

Jakarta, MISTAR.ID

Tewasnya satu keluarga dalam sebuah rumah di daerah Kalideres, Jakarta Barat hingga kini motifnya masih belum terungkap. Berbagai isu pun berkembang, termasuk soal dugaan bahwa keluarga itu menganut paham tertentu seperti apokaliptik.

Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi menyatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan soal dugaan paham tertentu yang dianut oleh keluarga itu.

“Secara resmi belum bisa menyimpulkan,” kata Avrilendi saat dihubungi, Senin (14/11/22).

Baca juga:Satu Keluarga Tewas di Sebuah Rumah di Kalideres, Kematian Terjadi 3 Minggu Lalu

Avril menyampaikan bahwa saat ini proses penyelidikan masih berjalan. Kata dia, Puslabfor Polri juga tengah memeriksa sampel organ dari keempat mayat itu untuk memastikan penyebab kematian mereka.

“Kita tunggu hasil Puslabfor Polri kemarin kita sudah kasih sampel lambung sama hati dan organ tubuh lainnya. Kita masih tunggu itu untuk penyebab kematian,” tuturnya.

Baca Juga :Adik Korban Ragu Sekeluarga di Kalideres Tewas Karena Kelaparan

Dugaan bahwa keempat mayat itu menganut paham tertentu ini dikemukakan oleh kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Eliasta Meliala.

Adrianus menduga bahwa keluarga itu menganut paham apokaliptik. Paham ini, kata dia, pernah menyebabkan kematian massal di Guyana, Amerika Selatan pada 1978.

“Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut,” ucap dia.

Adrianus turut menduga bahwa keempat jasad itu memilih jalan yang tergolong ekstrem untuk kemudian mengakhiri hidup mereka.

“Mungkin ini konsepsi ‘silih’ yakni membuat diri menderita demi suatu kenikmatan di kemudian hari,” kata Adrianus.

Baca Juga :

Sebagai informasi, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/22).

Dari hasil pemeriksaan, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, tidak ditemukan tanda kekerasan pada keempat jasad tersebut. Namun, ditemukan fakta bahwa keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asupan makanan maupun minuman.

“Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce kepada wartawan, Jumat (11/11/22). (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles