33.1 C
New York
Monday, June 24, 2024

Kasus Kematian Hakim PN Medan Jadi Sorotan, Komisi III DPR RI Minta Polisi Ungkap Kematian Hakim

Medan | MISTAR.ID – Kasus tewasnya hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin menjadi pembahasan utama saat anggota Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Mapolda Sumatera Utara, Rabu (4/12/19).

Usai pertemuan dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto bersama pejabat utama Poldasu, Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana mengatakan pihaknya meminta Polda Sumut dan Polrestabes Medan untuk segera melakukan pengungkapan siapa dalang pembunuhan hakim ini.

“Terbunuh saudara kita hakim PN Medan, ini belum selesai menjadi pembahasan kita. ‎Kita meminta kepada Polda Sumut untuk segera mengungkap dan menyelesaikan kasus ini dengan baik,” kata dia di depan Aula Tribrata Polda Sumut, Rabu (4/12) sore.

Anggota Fraksi Partai Nasdem ini juga meminta agar pihak kepolisian bisa memberikan bantuan keamanan kepada hakim dan jaksa yang sedang menjalani persidangan kasus-kasus besar. “Kita meminta kepada Polda Sumut dan semua Polres di Sumut untuk memperhatikan keamanan bagi hakim dan jaksa kita yang sedang menangani kasus yang berat,” ujarnya.

Saat ini, aku Eva, komisi III DPR RI juga sedang membahas soal keamanan hakim agar kasus yang dialami Jamaluddin tidak terulang lagi.

“DPR RI hanya memberikan saran dan masukan. Termasuk didalamnya perlindungan hakim, belum selesai dan detail. Bagaimana operasional dan sistem pengamanan ada dalam Polda dan Polres ya. Kita hanya tataran bagaimana kebijakan tersebut dan masukannya,” kata wanita berkerudung ini.

Sementara, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Mulfachri Harahap mengatakan, kasus ini merupakan salah satu yang disoroti pihaknya. Selain kasus terorisme, pembuangan babi di sungai hingga kematian Golfrid Siregar (penggiat lingkungan).

Oleh karenanya, dilakukan pertemuan dengan Kapolda Sumut untuk membahas kasus-kasus tersebut, sekaligus pengamanan pelaksanaan perayaan natal dan tahun baru 2020.

“Terkait kasus kematian hakim PN Medan memang tidak spesifik dibahas, tetapi disampaikan penjelasan mengenai penanganan kasus itu. Jadi, kita minta agar segera diungkap,” ujar Mulfachri yang juga diwawancarai seusai sejumlah wartawan.

Tak jauh beda disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu. Kata Masinton, perlindungan terhadap hakim perlu dimaksimalkan. Apalagi, yang menangani perkara-perkara besar.

“Harus ada bentuk perhatian yang lebih kepada hakim, khususnya keselamatan dirinya dan juga keluarganya,” ucap dia.

Masinton juga mengatakan, aparat keamanan bersifat any time artinya kapan saja bisa diminta oleh pengadilan terkait perlindungan dan keamanan terhadap hakim. “Apabila pengadilan membutuhkan pengamanan, maka tidak perlu sungkan dan berlama-lama untuk mengajukan perlindungan kepada para hakim,” tandasnya.

Seperti diketahui, Jamaluddin ditemukan tak bernyawa di jok tengah mobil Toyota Land Cruiser Prado dengan nomor polisi BK 77 HD. Kendaraan mewah berisi jasad hakim PN Medan itu didapati di jurang pada areal kebun sawit di Desa Suka Dame, Kutalimbaru, Jumat (29/11).

Bagian depan mobil ringsek karena menghantam pohon sawit. airbagnya juga terbuka. Jasad Jamaluddin telah diautopsi di Rumah Sakit Bhayangakara, Medan, Jumat (29/11) malam. Diduga korban tewas dibunuh. Jenazahnya kemudian dibawa untuk dimakamkan di Nagan Raya, Aceh, Sabtu (30/11).

Reporter: Saut Hutasoit
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles