Kata Eben, razia dilakukan dengan memeriksa seluruh sudut blok hunian, kamar WBP, serta area umum. Dalam razia itu, lanjut Eben, apabila ada barang yang dilarang ditemukan, maka akan langsung diamankan.
“Para petugas begerak senyap mendatangi setiap blok, diantaranya ialah blok hunian T3 kamar A12. Di sana petugas sempat tersentuh, karena menyaksikan beberapa WBP sedang belajar mengaji mengajari temannya yang lain,” ucapnya.
Kendati demikian, kata dia, razia tetap dilakukan setelah kegiatan ibadah tersebut selesai dilaksanakan dan hasilnya tidak ada ditemukan barang yang mengkhawatirkan.
“Begitu juga di blok T7 kamar I10, T5 kamar N9 dan lainnya. Hasilnya sama, yakni tidak ada hal apa pun yang mencurigakan,” lanjut Eben.
Baca juga :Â Program Rehabilitasi Sosial, Lapas Narkotika Siantar Gelar Razia
Meski begitu, dikatakannya, tetap ada barang yang dilarang ditemukan dari proses razia tersebut, seperti gunting jepitan kuku, mancis, hingga sendok.
“Barang-barang yang dilarang itu ditemukan langsung disita untuk pemusnahan. Tak hanya itu, petugas juga memastikan kebersihan blok hunian sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan,” imbuh Eben.
Ditegaskan Eben, tidak ada toleransi atau dispensasi bagi pelanggaran yang terjadi di dalam Lapas. Segala tindakan yang mengganggu kamtib, kata dia, akan ditindak tegas.
“Kami berharap razia ini dapat mencegah potensi gangguan kamtib dan menjaga integritas institusi dari ancaman halinar,” harapnya. (deddy/hm18)
