Simalungun, MISTAR.ID
Kasus tercemarnya air bawah tanah masyarakat Sinaksak memasuki babak baru.
Besok atau Kamis (31/8/23), Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Utara turun langsung ke Lingkungan 2 dan 9, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
Ini diungkapkan Pengacara Masyarakat, D Frihatjhon Turnip, saat diwawancarai mistar.id di ruang kerjanya, pada Rabu (30/8/23).
Baca juga: Pencemaran Air Bawah Tanah di Sinaksak Tak Kunjung Selesai, Begini Tanggapan Pengacara Warga
Frihatjhon mengatakan, turunnya Ditreskrimsus guna untuk melihat dan mengambil sampel air bawah tanah yang terkontaminasi Bahan Bakar Minyak (BBM), yang bersumber dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat.
“Besok mereka (Ditreskrimsus) turun, kita telah menerima suratnya. Mereka akan mengambil sampel dari beberapa lokasi yang air bawah tanahnya terkontaminasi BBM,” ucap Frihatjhon, sembari menunjukkan surat dari Polda Sumut itu.
Dia mengatakan, turunnya Ditreskrimsus atas laporan masyarakat. Dimana sebelumnya telah disampaikan pihaknya ke Ditreskrimsus pada bulan Juli 2023 lalu.
Baca juga: Pemprov Sumut Akan Cek Air Bawah Tanah Bercampur BBM di Sinaksak
“Nanti mereka akan mengambil sampel dari 3 titik, yakni SD Negeri Sinaksak, rumah warga dan SPBU No 14.211.275,” terangnya.
Masyarakat dikatakan Frihatjhon, siap menunjukkan dan memberikan sampel air tercemar yang dibutuhkan oleh para pihak penegak hukum itu.
“Tentunya masyarakat siap, malah kita merasa senang kasus ini bisa semakin mengarah ke titik terang,” tukasnya.
Baca juga: Air Bawah Tanah Bercampur BBM di Sinaksak, Masyarakat Nantikan Kedatangan Ditjen Migas
Sebelumnya diberitakan, pengacara dan masyarakat telah menemukan fakta, bahwa tercemarnya air bawah tanah mereka bersumber dari kebocoran SPBU 14.211.275.
Hal itu terungkap dari notulen rapat yang digelar secara zoom oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumut. (roland/hm16)
