Medan, MISTAR.ID
Kecelakaan maut yang memakan korban jiwa terjadi di Jalan Matahari Raya, tepatnya di depan Sekolah Don Bosco, Kecamatan Medan Helvetia.
Informasi yang dihimpun Selasa (28/4/20), kecelakaan itu terjadi Senin (27/4/20) sekira pukul 23.30 Wib.
Bermula malam itu Kota Medan yang tengah diguyur hujan lebat dan kondisi jalan yang gelap dan licin, sebuah sepedamotor Yamaha Jupiter BK 6626 CI, yang dikendarai seorang pria yang belum diketahui identitasnya (Mr-x), melaju dari arah Jalan Matahari Raya menuju ke Simpang Zipur.
Diduga laju sepedamotor yang dikendarai Mr-x itu tersebeut kencang. Saat bersamaan, sepedamotor Honda Astrea Grand BK 6503 GI, yang dikendarai Urip Hayati yang berboncengan dengan temannya Mawardini, meluncur dari arah yang berlawanan.
Diduga kurang hati-hati, kedua sepeda motor tersebut laga kambing. Akibat kuatnya benturan, kedua pengendara terpental ke aspal jalan.
Malang, Mr-x mengalami luka parah di bagian kepala akibat benturan. Korban meregang nyawa saat dibawa menuju rumah sakit, sedangkan dua wanita pengendara lainnya hanya terluka.
Mengetahui informasi kecelakaan, personil unit lantas Polsek Helvetia, datang ke lokasi kejadian. Kemudian petugas membawa korban luka ke RS Advent Medan, untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara jenazah Mr-x, dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.
“Mendapat informsi dari masyarakat, kami langsung turun ke TKP dan membawa korban ke rumah sakit Advent Medan, guna mendapatkan pertolongan Medis. Namun pengendara sepedamotor pria yang tidak ditemukan identitasnya, meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke rumah sakit,” tutur seorang petugas lantas di lokasi kepada wartawan.
Senada, Kanit Lantas Polsek Helvetia Iptu N.Manurung saat dikonfirmasi wartawan juga mengatakan, korban yang meninggal tidak ditemukan identitasnya dan kini jenazahnya berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
“Kedua kendaraan sepedamotor sudah diamankan untuk barang bukti guna kepentingan proses penyelidikan atas peristiwa kecelakaan lalulintas tersebut,” ujarnya.
Penulis: Hendra Tanjung
Editor : Luhut Simanjuntak
