Kairo, MISTAR.ID
Inflasi tahunan Mesir mencapai 36,8% pada Juni 2023, naik dari 14,7% pada bulan yang sama tahun sebelumnya, menurut Pusat Statistik dan Mobilisasi Publik (CAPMAS) negara itu pada Senin (10/7/23).
Menurut laporan CAPMAS, nilai makanan dan minuman naik 64,9 persen dibandingkan Juni 2022.
Di antara faktor-faktor di balik rekor pertumbuhan tahunan, yang paling signifikan adalah peningkatan nilai restoran, alkohol dan rokok, furnitur, dan peralatan. Menurut CAPMAS, inflasi perkotaan meningkat sebesar 2 persen di bulan Juni dibandingkan bulan sebelumnya.
Rekor pertumbuhan tahunan sebelumnya adalah 34,2 persen pada Juli 2017, setelah mata uang itu didevaluasi secara besar-besaran untuk menutupi pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Baca juga :Â Jurnalis Al Jazeera Bebas Usai 4 Tahun Ditahan di Mesir
Pound Mesir telah kehilangan setengah nilainya terhadap dolar AS sejak Maret 2022. Devaluasi mata uang menyebabkan kekurangan mata uang dan keterlambatan pengiriman impor.
Krisis ekonomi negara itu diperburuk oleh perselisihan yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, yang telah membuat rantai makanan tidak stabil.
Pada Desember 2022, Mesir menerima paket bantuan senilai US$3 miliar (US$1 = Rp15.192) dari IMF untuk mendukung reformasi ekonomi dan struktural. (Xinhua/Antara/hm19)
