11.4 C
New York
Monday, October 28, 2024

Punya Kisah Sukses Tekan Impor, Bukan Tak Mungkin Indonesia Ganti BBM

Jakarta, MISTAR.ID

PT Pertamina (Persero) mencatatkan kisah sukses dalam menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya melalui program pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel ke dalam minyak solar hingga 35% (B35).

Senior Vice President (SVP) Teknologi Inovasi Pertamina, Oki Muraza, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengembangkan variasi bahan bakar untuk berbagai jenis mesin, termasuk mesin diesel, bensin, dan avtur.

“Success story kami ada di diesel. Kami mulai dari campuran B2,5 biodiesel dan berhasil meningkatkannya menjadi B35,” ungkap Oki dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (22/10/24).

Oki menjelaskan bahwa saat ini mereka sedang berkoordinasi dengan Lemigas untuk melakukan uji jalan dengan campuran yang lebih tinggi.

“Kebutuhan diesel sekitar 31 juta kiloliter, dari biodiesel kami bisa produksi hingga 13 juta kiloliter. Ini adalah success story kami, di mana untuk stream diesel hampir tidak ada impor,” katanya.

Baca Juga : Prabowo Mau Swasembada Energi, Pertamina Siapkan Teknologi Kerek Migas

Dari sisi pengganti bensin, Pertamina mengacu pada keberhasilan Brasil dalam menerapkan pencampuran bioetanol. Brasil telah menerapkan campuran etanol 27% (E27) dan beberapa kota sudah menggunakan etanol 100% (E100). India juga berhasil menaikkan campuran bioetanol dalam BBM menjadi 20%.

“Untuk memperkuat ketahanan energi di gasoline stream, kami memetakan bahan baku yang tersedia di Indonesia. Dari pabrik gula, ada sekitar 700 ribu ton by-product yang dapat diubah menjadi bioetanol untuk dicampur dengan bensin,” papar Oki.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan pelaksanaan mandatori biodiesel 40% (B40) pada 2025.

“Kami sedang mempersiapkan B40 untuk mandatori. Insya Allah ini sudah settle di 1 Januari 2025,” kata Eniya.

Dia menambahkan bahwa untuk mencapai B40, industri perlu mempersiapkan berbagai aspek, termasuk pelabuhan dan logistik, serta investasi yang diperlukan. “Kami memberikan waktu sampai Desember untuk persiapan ini,” tutup Eniya. (mtr/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles