26 C
New York
Wednesday, July 17, 2024

Persaingan Antar Toke Picu Harga Bawang Merah Anjlok, Pedagang ‘Mati’ Modal

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pedagang bahan pokok di Pasar Dwikora, Kecamatan Siantar Utara mengeluhkan harga bawang merah merosot tajam. Per hari ini, Rabu (17/7/24), harga bawang merah Jawa berada di kisaran Rp19-25 ribu per Kg, sementara bawang merah toba Rp16-20 ribu.

Salah seorang pedagang, M Situmorang mengatakan penurunan harga bermula dari persaingan antar toke. Dijelaskan Situmorang, jika toke A menjual hari ini dengan harga Rp24 ribu, kemudian esok hari toke B menjual lebih murah begitu juga dengan toke C, esok lusa.

Di satu sisi, barang yang dibeli sebelumnya dari toke A belum habis dijual. Dengan masuknya barang dari toke B, pedagang terpaksa menurunkan harga sesuai pasaran saat itu. Akibatnya, modal beli barang sebelumnya tidak sesuai dengan harga ketika dijual kepada masyarakat.

“Otomatis kita sudah kalah modal. Besoknya lagi masuk bawang dari toke yang lain dengan harga lebih murah. Begitu aja terus,” ujarnya.

Situmorang mengatakan, kondisi seperti ini membuat pedagang eceran pusing. Di satu sisi, mereka tidak ingin menaikkan harga kepada pelanggan. “Beda harga Rp500 aja, pelanggan sudah pergi ke tempat (pedagang, red) lain,” ucapnya.

Baca Juga : Harga Bawang di Pasar Dwikora Turun, Cabai Bertahan Mahal

Sementara itu, para toke juga harus memikirkan strategi menghabiskan barangnya. Sebab pasokan bawang merah melimpah membuat mereka harus segera menjual dengan harga lebih murah. “Karena bawang kan barang yang bisa busuk, jadi harus secepatnya dijual,” ujarnya.

Saat ini pasokan bawang merah berlimpah. Kebanyakan impor dari luar Pulau Sumatera, seperti Brebes, Nganjuk, Bima, Probolinggo serta Malang.

Keluhan seperti itu, sebut Situmorang sudah disampaikan kepada para toke. Namun, hitung-hitungan bisnis masing-masing orang tidak serupa. Selain itu, ia juga berujar para toke saat ini turun langsung berjualan. Selisih harga yang disajikan mereka, kata Situmorang, jelas lebih murah dari pedagang eceran.

“Dua tahun belakangan ini toke-toke itu turun gunung. Buka lapak di truk masing-masing dan menjual langsung kepada masyarakat. Sudah jelas harganya lebih murah,” pungkasnya. (gideon/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles