18.8 C
New York
Friday, May 3, 2024

Pengamat: Sumut Diperkirakan Cetak Inflasi

Medan, MISTAR.ID

Bulan Mei 2022, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan masih akan mencetak inflasi. Meskipun tidak akan setinggi bulan sebelumnya.

Sebab, sejumlah komoditas pangan diantaranya seperti telur ayam, daging ayam, cabai merah dan cabai rawit, serta sejumah komoditas pangan hortikultura berpeluang mendorong kenaikan inflasi.

Hal ini dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (1/6/22).

“Apalagi belakangan harga cabai merah mengalami kenaikan yang cukup tajam. Terakhir harga cabai merah dijual paling mahal dikisaran Rp50 ribu per kg, padahal di awal bulan harga cabai merah sempat di bawah Rp20 ribu per kg. Tetapi untuk kenaikan harga cabai merah ini belum akan memicu kontribusi yang signifikan terhadap inflasi,” terang Gunawan.

Baca juga:Moment Ramadhan, Sumut Alami Inflasi 0,44 Persen

Karena naiknya harga cabai terjadi di pekan terakhir bulan Mei, Menurut Gunawan lagi harga ini akan berlanjut di bulan Juni. Maka bulan Juni harga cabai akan memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan laju tekanan inflasi.

“Laju tekanan inflasi di bulan Mei juga akan dipengaruhi oleh banyak kenaikan komoditas pangan hortikultura lainnya seperti tomat maupun jenis sayuran sayuran lain,” sebut Dosen UISU ini.

Sementara itu, kenaikan harga gandum, jagung serta beberapa komoditas bahan pangan pokok juga berpeluang mengerek kenaikan laju tekanan inflasi. Ditambah lagi kenaikan harga tiket pesawat juga masih berpeluang mendorong kenaikan laju tekanan inflasi di bulan ini.

“Saya memperkirakan inflasi Sumut akan berada dalam rentang 0,15% hingga 0,22% di bulan Mei,” imbuhnya.

Namun kedepan, seiring dengan tingginya potensi kenaikan harga energi dunia. Inflasi masih berpeluang untuk terus terbentuk. Belum ada tanda-tanda bahwa laju tekanan inflasi akan terhenti. Kalau melandai memang kemungkinan tersebut ada.

Baca juga:Maret, Sumut Inflasi 0,71 Persen

“Tetapi potensi inflasi untuk kembali naik justru memiliki peluang yang lebih besar. Maka laju tekanan inflasi akan terus menghantui perekonomian Sumut maupun nasional, sekalipun hari besar keagamaan nantinya baru jatuh pada Desember mendatang. Karena potensi pemicu inflasi selanjutnya adalah kenaikan sejumlah komoditas pangan maupun energi. Tidak ada yang bisa menghindar dari kemungkinan kenaikan laju tekanan inflasi tersebut,” terangnya. (anita/hm06)

Related Articles

Latest Articles