Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh Lebih dari 5,1 Persen
Ilustrasi perekonomian Indonesia. (f: ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di angka 5,1% pada tahun 2025 dan 2026. Prediksi ini menunjukkan stabilitas meskipun pertumbuhan global diperkirakan melambat ke level 2,7% pada periode yang sama.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tetap optimis terhadap perekonomian Indonesia meski beberapa pihak, termasuk Bank Indonesia (BI), telah menurunkan proyeksi pertumbuhannya.
"Memang beberapa termasuk BI juga menurunkan dari 5,2% ke 5,1%, tetapi pemerintah sih tetap optimistis, ini kan masih Januari, jadi kita lihat aja perkembangan ke depan," ujar Airlangga, dilansir dari detikfinance, Sabtu (18/1/25).
Airlangga menambahkan bahwa konsumsi masyarakat berpotensi meningkat pada Maret 2025 bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran.
"Pemerintah kan melihat di bulan Maret nanti ada Lebaran sehingga kita akan terus menggenjot sektor konsumsi," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah terus memperkuat kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) untuk menjaga ketahanan ekonomi.
"Ini kan kita lagi fine tuning yang terakhir. Mudah-mudahan ini segera bisa kita luncurkan sehingga fundamental daripada ketahanan ekonomi kita semakin kuat," kata Airlangga.
Dalam laporan Global Economic Prospects Januari 2025, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di angka 5,1% pada 2025 dan 2026, sedikit meningkat dari proyeksi 5% di 2024.
Namun, Bank Dunia memperingatkan bahwa negara-negara berkembang akan menghadapi tantangan berat, termasuk perlambatan pertumbuhan global dan ketidakpastian kebijakan yang menghambat investasi dari negara maju ke negara berkembang.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto optimis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, meskipun ada pihak-pihak yang meragukan target tersebut.
"Saya percaya dan yakin kita akan capai bahkan melebihi 8% pertumbuhan. Mungkin banyak yang nyinyir karena ini memang salah satu kelemahan bangsa Indonesia, tidak percaya diri, suka melihat kawan susah, susah melihat kawan menang," ujar Prabowo dalam acara Penutupan Munas Konsolidasi KADIN Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1/25).
Prabowo menekankan pentingnya perubahan mentalitas bangsa.
"Mungkin terlalu lama kita dijajah jadi kita merasa rendah dan kita punya rasa kurang berani. Setelah saya masuk dipandu oleh menteri-menteri saya, saya positif kita akan bikin kejutan-kejutan besar di minggu-minggu dan bulan-bulan yang akan datang," ucapnya. (detik/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Gregoria Mariska Tunjung Maju ke Semifinal India Open 2025