32.8 C
New York
Friday, June 21, 2024

Pasca Iduladha, Konsumen Penggilingan Bakso di Kampung Lalang Meningkat

Medan, MISTAR.ID

Pasca lebaran Iduladha 1445 Hijriyah, aktivitas pasar terlihat kembali normal. Seperti yang terjadi di Pasar Kampung Lalang, pedagang dan pembeli kembali ramai. Salah satu pedagang jasa yang mengalami peningkatan omzet adalah penggilingan bakso. Warga terlihat silih berganti memasuki penggilingan, kebanyakan ibu rumah tangga. Mereka menggiling daging yang didapat dari pembagian kurban.

Mayani, salah seorang penggiling bakso mengaku terjadi peningkatan di penggilingannya pasca Iduladha ini. Meski tak banyak, menurutnya hal itu cukup menambah pemasukannya.

“Penambahannya dari ibu rumah tangga yang mau buat bakso untuk makan sendiri,” ujarnya saat ditemui di Pasar Kampung Lalang, Rabu (19/6/24).

Harga sekali menggiling di tempat Mayani tergolong murah. Untuk satu kilogram daging, Mayani memasang tarif Rp23 ribu. Harga itu sudah termasuk tepung, bumbu dan lainnya.

“Bervariasi ya, sesuai permintaan yang giling. Tapi biasanya kalau sekilo daging itu Rp23 ribu,” kata pemilik Penggilingan Bakso Rayya itu.

Baca Juga : Pasca Idul Adha Pasar Kampung Lalang Sepi

Menurut Mayani, peningkatan konsumen di penggilingannya diprediksi akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. “Kalau lihat tahun lalu, bisa sampai 3 atau 4 hari,” tutupnya.

Pedagang lain, Salimah (46) menuturkan, di penggilingannya tidak ada lonjakan atau kenaikan penggilingan. Menurutnya, hal itu terjadi karena jumlah pengusaha penggilingan bakso di pasar Jalan Gatot Subroto/Kelambir V, Medan Sunggal itu semakin banyak.

“Nggak ada, biasa aja. Cuma langganan aja yang masuk. Udah makin banyak gilingan yang buka sekarang. Kalau dulu terasa juga kalau Iduladha gini,” ucap wanita berjilbab itu.

Sementara itu, seorang warga yang menggiling bakso bernama Putri (28) mengatakan, dia menggiling daging hasil pembagian kurban untuk menuruti permintaan anaknya. Selain itu, dengan menggilingkan daging, dia tidak butuh modal besar untuk membuat bakso.

“Anak ku kalau direndang nggak suka. Takut dia makan daging karena melihat lembu itu dipotong. Kalau dijadikan bakso berani dia makannya. Lagian kan modalnya nggak besar, tinggal buat kuah sup udah bisa. Kalau buat yang lain harus ada santan, belum lagi bumbu ini itu. Apalagi buat rendang, masaknya lama,” ucapnya. (putra/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles