21.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Pasar Keuangan Masih Wait And See Menanti Testimoni Gubernur Bank Sentral AS

Medan, MISTAR.ID

Rilis data cadagangan devisa pada hari Selasa (7/2/23) akan membuka perdagangan. Dana cadangan devisa pada dasarnya akan memberi pengaruh besar bagi kinerja mata uang Rupiah. Di hari yang sama (malam harinya), ada testimoni yang akan disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell.

“Nah testimoni tersebut menjadi sangat krusial bagi kinerja pasar keuangan selama sepekan. Pasar keuangan akan sangat menanti apa yang akan di ambil oleh Gubernur Bank Sentral AS nantinya. Pasar keuangan domestic akan sangat menanti testimoni tersebut, dan dijadikan acuan dalam menentukan kinerja pasar keuangan selanjutnya,” kata Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin.

Sebab, menurut Gunawan setelah testimoni akan ada beberapa data penting yang akan dirilis, seperti estimasi pertumbuhan ekonomi Eropa secara tahunan yang diproyeksikan turun. Lalu, rilis pertumbuhan ekonomi Inggris bulan Januari yang diproyeksikan masih akan tumbuh negatif.

“Tak kalah penting di akhir pekan nanti akan ada rilis data penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian AS. Yang diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja lebih kecil dibandingkan dengan periode sebelumnya,” ucapnya.

Jadi sebelum testimoni Gubernur Bank Sentral AS (Selasa), pelaku pasar akan lebih banyak mengambil sikap wait and see terlebih dahulu. Pasar keuangan baik itu Rupiah dan IHSG berpeluang bergerak sideways dengan kecenderungan melemah. Dan setelah testimoni, pasar akan sangat bergantung dari apa yang disampaikan dalam testimoni itu sendiri.

“Kalau masih bernada hawkish dan memberikan gambaran hingga di berapa suku bunga nantinya akan ditetapkan. Maka ini bisa menjadi keuntungan bagi harga emas termasuk Rupiah dan IHSG. Akan tetapi jika nada hawkish dengan gambaran yang kurang jelas sampai dimana titik teratas bunga acuan nantinya. Maka ini bisa menjadi gambaran yang kurang baik bagi pasar keuangan maupun harga emas,” jelasnya.

Jadi ketidakpastian masih menyelimuti pasar keuangan secara keseluruhan. Terlebih jika data penyerapan tenaga kerja AS nantinya melampau ekspektasi. Bila di pekan ini jika data ekonomi AS memburuk bisa menjadi kabar baik bagi pasar keuangan, namun bisa berubah menjadi tekanan jika merealisasikan sebaliknya.

“Untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saya menilai potensi koreksi bisa saja terjadi terlebih jika mampu menembus leve psikologis 6.800. Dengan resisten paling dekat di level 6.785. Sementara mata uang Rupiah akan bergerak dalam rentang 15.200 hingga 15.350 per US Dolarnya. Untuk harga emas masih akan bergerak dalam rentang $1.800 hingga $1.850 per ons troy,” pungkasnya. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles